Suara.com - Seorang warga bernama Juna menyampaikan aduan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengenai bantuan dana pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang belum kunjung cair.
Aduan ini disampaikan langsung saat Heru melakukan kunjungan ke wilayah Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (3/7/2024).
Awalnya, Heru datang ke Palmerah untuk meresmikan program perbaikan rumah dan konsolidasi tanah vertikal. Begitu kegiatan rampung, Heru sambil menyapa warga dan undangan berjalan menuju mobil.
Di dekat mobil, tampak Juna sambil menggendong anaknya memanggil-manggil nama Heru.
"Pak Heru, Pak Heru," ujar Juna.
Heru terlihat awalnya tak mendengar panggilan Juna karena suasana yang ramai. Akhirnya ajudan dan staf Heru yang menjawab Juna dengan menyebut KJP sudah cair.
Tak mau kalah, Juna tetap ngotot mengaku belum menerima dana KJP terbaru.
"KJP belum cair Pak, belum, Pak, belum masuk, masih proses, Pak, masih proses," jawab Juna.
Kemudian, awak media pun meneruskan keluhan itu kepada Heru yang sudah berada di dalam mobil. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI itu pun menyatakan KJP sudah dicairkan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ngaku Blusukannya di Jakarta Direstui Heru Budi, Gibran: Saya Diizinkan untuk Belanja Masalah
"KJP sudah cair, sudah lama. Saya tandatangan," ujar Heru.
Selesai menjawab awak media, Heru langsung meninggalkan lokasi dengan mobilnya. Sementara, Juna sambil menggendong anaknya yang menangis juga menjauh dari kerumunan.
Terpisah, Juna mengaku sudah tak menerima KJP sejak tiga bulan terakhir. Setelah melakukan pengecekan di situs Dinas Pendidikan DKI, Juna mendapati KJP anaknya sedang diverifikasi.
"Seharusnya bulan Juni. Harusnya kan tiap bulan, ini dah tiga bulan nggak cair. Masih proses verifikasi," ucapnya.
Juna pun mengaku khawatir karena nantinya pihak sekolah akan menanyakan pemakaian dari KJP Plus itu.
"Tanggal 8 (Juli) sudah masuk sekolah. Sedangkan anak-anak di kenaikan kelas itu kan ditanya sama gurunya dapet KJP gak? Terus KJP-nya buat beli apa. Lah ini aja KJP-nya udah 3 bulan belum keluar gimana," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin memastikan dana bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tahap I gelombang pertama akan dicairkan hari ini, Kamis (13/6/2024). Penyaluran KJP Plus ini sempat tertunda dan menuai protes dari para penerima.
"Sebanyak 460.143 penerima KJP akan didistribusikan Kamis 13 Juni 2024," ujar Budi kepada wartawan.
Sedangkan, kata Budi, untuk tahap I Gelombang ke kedua dengan jumlah penerima sebanyak 130.101 belum dicairkan. Sebab, pihaknya sedang melakukan verifikasi ulang agar calon penerima benar-benar warga DKI yang memang benar-benar sebagai warga dari golongan tidak mampu.
"Verifikasi ulang dilakukan secara langsung dilapangan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas PPAP, Bapenda dan Dinas Sosial," katanya.
Ia menyebut verifikasi ini memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk menentukan penerima tahap I pada gelombang dua.
"Harapannya agar dapat cair pada bulan berikutnya," lanjutnya.
Jika sudah cair, masyarakat dapat memanfaatkan dana bantuan pemerintah pada sektor pendidikan tersebut untuk keperluan sekolah anak.
"Harapan kami, kepada orangtua dapat konsisten mendidik anak sejak dini agar dengan bijak mempergunakan KJP untuk keperluan sekolah," ucapnya.
"Kami meminta maaf atas keterlambatan pencairan KJP di DKI Jakarta, karena harus memastikan bahwa anggaran bantuan sosial pada sektor Pendidikan ini dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan dan tepat sasaran," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Pj. Gubernur Heru Ajak Warga Jakarta Urban Farming di Lahan Kosong
-
Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Heru Budi Akui Sudah Kasih Izin: Dia Observer
-
Ngaku Blusukannya di Jakarta Direstui Heru Budi, Gibran: Saya Diizinkan untuk Belanja Masalah
-
Heru Budi Belum Terima Nama PNS Pemprov DKI Terlibat Judi Online, Melanggar Pasti Ditindak
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal