Suara.com - PDIP lagi-lagi melakukan perlawanan setelah kediaman kadernya, Donny Tri Istiqomah digeledah oleh penyidik KPK terkait kasus suap Harun Masiku yang kini masih buron. Setelah drama penyitaan terhadap barang pribadi Hasto Kristiyanto, PDIP kembali 'menyerang' penyidik KPK Rossa Purbo Bekti.
Kali ini, PDIP menuding penyidik Rossa Purbo telah mengintimidasi dan merayu Donny saat kediamannya jadi sasaran penggeledahan yang berkaitan dengan kasus suap Harun Masiku.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ronny Talapessy menduga tindakan penyidik KPK bekerja sesuai dengan 'pesanan; untuk membidik target tertentu.
“Kami melihat kesan aparat hukum ini punya target tertentu, menarget sosok tertentu untuk dituntut terkait Harun Masiku. Karena dia tidak punya bukti, maka ia setengah mati hendak mengadakan bukti sehingga bisa mencapai target menjatuhkan pihak yang disasar,” ungkap Ronny dalam keterangannya diterima Suara.com, Rabu (10/7/2024).
Ronny Talapessy turut menceritakan saat kediaman Donny digeledah penyidik KPK. Dalam penggeledahan itu, penyidik Rossa dituding telah mengitimidasi dan menyogok Donny agar mau mengubah keterangan yang sudah tertuang di berita acara pemeriksaan alias BAP terkait kasus Harun Masiku.
“Rossa bahkan melakukan gratifikasi hukum, suap kekuasaan hukum untuk perbuatan melawan hukum, agar Donny mengubah berita acara (BAP) dan juga kesaksian di persidangan sebelumnya yang sudah inkrah. Ini tidak bisa dibenarkan,” ungkapnya.
Berdasarkan kesaksian Donny, kata Ronny, Rossa dan penyidik KPK lainnya terkesan melakukan intimidasi, dan itu semua dilakukan di hadapan anak dan istri Donny. Sehingga sangat mempengaruhi mentalitas maupun psikologi istri serta anak dari Donny.
“Kami mendapatkan kesaksian bahwa telah terjadi intimidasi terhadap Donny di depan anak dan istrinya. Ini berpengaruh terhadap mentalitas istri dan anaknya. Terjadi pelanggaran ruang private,” ujarnya.
Tak cuma intimidasi, kata Ronny, Donny juga 'dirayu' dengan penyuapan agar bersedia mengubah pernyataannya di berita acara, dan jika tak bersedia maka Donny diancam masuk penjara.
Baca Juga: Harun Masiku Dikabarkan Ada di Jakarta, Pimpinan KPK: Saya Nggak Tahu Ngumpetnya di Mana
“Bahwa ancamannya adalah mengubah kesaksian, atau langsung masuk penjara ketika dilakukan pemanggilan,” katanya.
Ronny pun menduga jika aksi intimidasi penyidik KPK terhadap Donny masih satu rangkaian dengan masalah hukum yang belakang dihadapi Hasto Kristiyanto terkait penyitaan saat menjalani pemeriksaan dalam kasus Harun Masiku di KPK.
Diketahui, barang pribadi milik Hasto seperti buku catatan dan ponsel yang saat itu dipegang oleh stafnya, Kusnadi disita oleh Rossa Purbo.
“Ini semakin memperkuat keyakinan kami bahwa semua ini adalah sebuah politisasi kasus terkait Harun Masiku,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Donny melalui kuasa hukumnya Johanes, sudah melaporkan tindakan Rossa dan penyidik lai ke Dewas KPK.
Johanes menyebut bahwa Donny digeledah paksa selama hampir 4 jam di rumahnya, di hadapan anak dan istrinya. Bahkan handphone atau barang pribadi milik istrinya ikut diambil paksa.
Berita Terkait
-
PDIP Singgung Bobby Banyak Didukung Parpol di Sumut karena Pengaruh Mertua, Golkar: Tak Tepat Dipertanyakan!
-
Harun Masiku Dikabarkan Ada di Jakarta, Pimpinan KPK: Saya Nggak Tahu Ngumpetnya di Mana
-
Sodorkan Nama Andika Perkasa dan Risma buat Pilkada Jakarta, PDIP Coba Dekati Gerindra dan PAN
-
Heran Kerap Ditanya Peluang Kaesang di Pilkada 2024, Said Abdullah: Kenapa Selalu Ditanya ke PDIP?
-
Pilkada Jakarta: Kader PDIP hingga PKS Masuk Radar Cagub Pilihan PSI Jaksel, Siapa?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!