Suara.com - Bentrokan yang terjadi di Pakistan tepatnya di provinsi bagian barat laut negara itu pada Rabu kemarin, dengan Tentara Pakistan dan polisi anti terorisme semakin panas.
Bentrokan terjadi selama operasi berbasis intelijen di pinggiran Peshawar, ibukota provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa tersebut menewaskan tiga militan.
Dua tentara Pakistan tewas dan seorang kapten serta sejumlah perwira dari Departemen Kontra Terorisme. Informasi itu disampaikan menurut pernyataan bagian media Angkatan Darat Pakistan.
Saat ini korban terbaru dengan total jumlah yang tewas dalam insiden terkait terorisme pada Juli mencapai 33, termasuk 14 aparat keamanan, sembilan militan, dan delapan warga sipil.
Pertempuran terbaru terjadi sehari setelah lima tentara, termasuk seorang kapten, tewas di distrik suku Waziristan Utara dan Waziristan Selatan yang bergolak, yang berbatasan dengan Afghanistan.
"Selama operasi berlangsung, setelah baku tembak, tiga teroris termasuk (sasaran bernilai tinggi) yaitu komandan teroris Abdul Raheem juga menjadi korban," sebut pernyataan militer.
Komandan yang terbunuh itu terlibat dalam “banyak” kegiatan teroris, termasuk pembunuhan dua personel militer pada Mei, tambah pernyataan itu.
Serangan teroris meningkat di daerah perbatasan Khyber Pakhtunkhwa sejak Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyetujui dan mengumumkan kampanye nasional anti-terorisme yang "diperkuat" bulan lalu untuk "memberantas ekstremisme dan terorisme dari negara," yang dikenal sebagai Azm-e-Istehkam, atau tekad untuk ketahanan.
Dalam laporan terbaru dari lembaga pemikir Institut Studi Konflik dan Keamanan Pakistan (PICSS) yang berbasis di Islamabad, setidaknya 60 orang tewas dalam 69 serangan teror, termasuk 33 personel keamanan dan 26 warga sipil bulan lalu. [Antara/OANA]
Baca Juga: Afrika Selatan Berduka, 12 Murid dan Sopir Bus Tewas dalam Kecelakaan Mengerikan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan