Suara.com - Di tengah meningkatnya ketegangan dan tekanan internasional, para mediator dari Mesir dan Qatar berupaya keras untuk menutup kesenjangan antara Israel dan Hamas dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera di Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan bahwa Israel akan mengirim delegasi untuk berpartisipasi dalam pembicaraan lebih lanjut. Upaya mediasi ini melibatkan pemerintah AS, Mesir, dan Qatar yang berusaha mencapai kesepakatan yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Netanyahu, yang menghadapi tekanan besar baik di tingkat domestik maupun internasional, berusaha mempertahankan pendekatan kerasnya terhadap Hamas. Meskipun sebagian besar penduduk Israel mendesak kesepakatan untuk membebaskan sandera setelah hampir sembilan bulan konflik, pemimpin Israel tetap tegas bahwa serangan tidak akan berakhir sebelum Israel mencapai tujuannya untuk meredam ancaman dari Hamas.
Di Yerusalem, keluarga para sandera yang terjerat dalam konflik berbaris untuk menuntut kesepakatan dan pembebasan orang-orang yang mereka cintai. Politisi Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant, juga menyerukan penyelidikan pemerintah yang luas terhadap kebijakan dan tindakan kepemimpinan Israel dalam menghadapi situasi ini yang semakin memanas.
Militer Israel melaporkan kematian satu tentaranya dalam pertempuran di wilayah utara negara itu. Konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, terus memanas dengan saling tembak lintas perbatasan.
Hizbullah, yang didukung Iran, mengklaim serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas dan menyatakan akan menghentikan serangannya setelah tercapai gencatan senjata.
Di Washington, Presiden AS Joe Biden mengungkapkan kekecewaan dan frustrasi atas terus berlanjutnya pertempuran dan kebijakan Israel. Biden menyatakan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai persyaratan umum untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera, dan menambahkan bahwa ini merupakan langkah maju yang membuat prospek perdamaian tampak lebih cerah.
Perundingan di Kairo terus berlanjut dengan harapan bahwa kesepakatan akan segera tercapai untuk mengakhiri pertempuran yang telah memakan korban jiwa dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Sementara perundingan di Mesir tengah berlangsung, pekerja penyelamat Palestina melaporkan penemuan puluhan mayat di beberapa bagian Kota Gaza setelah pasukan Israel dilaporkan menarik diri dari distrik Tal al Hawa dan Sinaah. Operasi militer Israel ini dilakukan untuk menyerang militan Hamas yang diklaim telah berkumpul kembali di area tersebut.
Baca Juga: Bahas Kondisi Terkini Palestina, JK Temui Petinggi Hamas Di Doha Qatar
Menurut direktur pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Basal, sekitar 60 mayat telah ditemukan di lokasi tersebut, termasuk anggota keluarga yang tampaknya menjadi korban tembakan artileri dan serangan udara. Beberapa rumah tidak dapat dijangkau oleh tim penyelamat, sementara yang lain terbakar akibat serangan tersebut.
"Fasilitas kami terus berusaha mengevakuasi korban dan menyediakan pertolongan medis yang diperlukan," ujar Basal.
Di Rumah Sakit Al Ahli yang terdekat, direktur Fadel Naem mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 40 mayat telah diterima di fasilitas tersebut. Namun, jumlah total korban masih belum pasti karena situasi yang sulit di lapangan.
Militer Israel, saat dimintai komentar, menolak untuk memberikan tanggapan langsung terkait penemuan mayat di Gaza.
Keadaan serupa juga terjadi di distrik Shuja'iyyah, di mana puluhan mayat tambahan ditemukan setelah pasukan Israel mundur dari area tersebut dalam beberapa hari terakhir. Pekerja pertahanan sipil terus berupaya mencari korban di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan.
Kondisi di Kota Gaza terus memburuk seiring eskalasi konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, meninggalkan banyak warga sipil terluka dan tewas. Komunitas internasional terus mengawasi perkembangan terbaru di wilayah tersebut, sementara seruan perdamaian dan gencatan senjata semakin keras terdengar di seluruh dunia.
Berita Terkait
-
Bahas Kondisi Terkini Palestina, JK Temui Petinggi Hamas Di Doha Qatar
-
Bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Hamas, Ini yang Dibicarakan JK dan Ismail Haniye
-
Anjing Tentara Serang Nenek di Gaza, Bukti Baru Kekejaman Israel?
-
Sindir PBB Takut Intervensi Dunia Barat, Imam Besar Al Azhar: Sikap Ibu Megawati Kokoh Dukung Kemerdekaan Palestina
-
Sempat Berhenti Akibat Serangan dari Israel, Dua Rumah Sakit di Kota Gaza Kembali Beroperasi
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Kejagung Periksa Eks Menteri ESDM Sudirman Said Terkait Kasus Korupsi Petral