Suara.com - Peristiwa puluhan warga di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dilarikan ke rumah sakit jiwa diduga akibat mabuk kecubung perlu jadi pembelajaran penting. Terkait fenomena itu, pemerintah pun diminta untuk melakukan kajian mendalam soal kecubung.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia dr. Inggrid Tania, kajian mendalam terhadap tanaman itu perlu segera dilakukan pemerintah agar tak terulang peristiwa serupa.
Dokter Inggrid menjekaskan bahwa semua spesies datura atau kecubung memang tergolong tanaman beracun sejak dulu. Meskipun pada zaman dahulu sempat dijadikan sebagai obat tradisonal. Tetapi, potensi bahayanya bagi kesehatan jauh lebih besar sehingga tak lagi digunakan.
"Memang kondisi sekarang harusnya jadi pelajaran. Jadi betul-betul dilakukan kajian secara mendalam, bagaimana seharusnya penanganan atau management terhadap kecubung. Artinya status hukumnya bagaimana," tutur dokter Inggrid dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (16/7/2024).
Meski memabukan, dokter Inggrid mengatakan bahwa kebanyakan negara memang tidak memasukan kecubung dalam daftar obat narkotika. Akan tetapi, dengan adanya peristiwa di Kalsel yang sampai menyebabkan dua orang meninggal, pemerintah disarankan untuk buat peraturan terkait kepemilikan dan penggunaan kecubung oleh masyarakat.
"Apakah misalnya sampai masyarakat perlu dilarang menanam kecubung seperti halnya dilarang menanam ganja, itu bisa saja. Atau misalnya, boleh menanam tapi secara terbatas, atau bentuk regulasi lainnya yang bisa juga kemungkinan kecubung hanya diperbolehkan secara terbatas diolah jadi obat tradisional atau konvensional," tuturnya.
Diakui dokter Inggrid, secara internasional pun belum ada pernyataan secara pasti mengenai status kecubung termasuk jenis narkoba. Karena dibalik masalah penyalahgunaan yang terjadi, masih ada penggunaan lainnya.
Agar tidak terjadi penyalahgunaan dengan konsumsi berlebih, karena itu pemerintah diminta buat regulasi bari dengan berdasarkan hasil kajian.
"Ini bagaimana solusinya perlu meminimalisir atau bahkan meniadakan adanya penyalahgunaan, ini memang sangat sulit," pungkas dokter Inggrid.
Baca Juga: Picu Kematian Mendadak, Dokter: Mabuk Kecubung Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit
Berita Terkait
-
Picu Kematian Mendadak, Dokter: Mabuk Kecubung Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit
-
Sudah Ada Korban Tewas di Kalsel, Dokter Ungkap Ngerinya Halusinasi Orang Mabuk Kecubung: Bisa Picu Bunuh Diri
-
Diduga Bikin Puluhan Warga Kalsel Masuk RS Jiwa, Polisi Sebut Kecubung Berbahaya: Apalagi Dicampur Alkohol
-
Sudah Telan 2 Nyawa, Polisi Cek Puluhan Warga Kalsel Terindikasi Mabuk Kecubung di RS Jiwa
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!