Suara.com - Dihapusnya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dinilai akan berdampak langsung juga kepada guru. Pakar pendidikan Ina Liem menyarankan kalau guru di SMA kini harus mulai memperbarui cara mengajar agar lebih menarik bagi murid.
Tujuannya, agar proses belajar itu bisa dinikmati anak. Karena tak jarang suatu pelajaran disukai anak karena faktor cara mengajar guru yang menyenangkan bagi muridnya.
"Ini tantangannya, jadi bagaimana tiap guru mampel (mata pelajaran) harus semakin upskilling ya, upgrade diri bagaimana membuat pelajarannya juga lebih menarik sehingga bisa diminati anak-anak," tutur Ina kepada Suara.com, dihubungi Minggu (21/7/2024).
Meski program penghapusan jurusan SMA itu dinilai telah tepat, menurut Ina, dalam pelaksanaannya memang tidak akan mudah. Oleh sebab itu, pemerintah diminta tidak lepas tangan menyerahkan seluruhnya kepada pihak sekolah.
Salah satunya dengan memberikan pelatihan terhadap guru Bimbingan Konseling (BK) di setiap sekolah. Sebab, para guru BK tersebut yang akan berhadapan langsung dengan para murid dalam memberikan arah pendidikan mereka.
"Akses terhadap training, akses terhadap pelatihan, dalam hal ini guru-guru BK itu perlu mulai makin banyak dibekali dengan pelatihan-pelatihan. Khususnya informasi tentang dunia kerja. Itu perlu kerja sama juga dengan arah pembangunan pemerintah," tuturnya.
Kesulitan adaptasi tersebut, menurut Ina, juga terjadi di berbagai sekolah di kota besar seperti Jakarta. Sebagai konsultan jurusan dan karir, Ina masih mendapati kliennya dari murid SMA di Jakarta juga alami kebingungan dalam menentukan arah pendidikannya.
Tak hanya bingung tentukan arah pendidikan, para murid itu kerap kali juga tak tahu tentang perkembangan dunia kerja dan keahlian yang sebenarnya sedang dibutuhkan. Saat itu lah peran guru yang harus bisa membimbing muridnya.
"Jadi perlu lebih masif aja training dan sosialisasi, baik di Jakarta maupun di daerah," imbuhnya.
Baca Juga: Penghapusan Jurusan IPA, IPS Dan Bahasa Dinilai Tepat, Tapi Sulit Dilaksanakan Di Seluruh Sekolah
Berita Terkait
-
Biodata Kiky Saputri: Dulu Pernah Jadi Guru Bergaji Minim, Kini Honornya Fantastis
-
Penghapusan Jurusan IPA, IPS Dan Bahasa Dinilai Tepat, Tapi Sulit Dilaksanakan Di Seluruh Sekolah
-
Heru Minta Kepsek Tak Lagi Rekrut Guru Honorer Tanpa Izin Disdik: Cleansing Ini Akibat Ulah Kepala Sekolah
-
Heru Pastikan 107 Guru Honorer Yang Dipecat Bisa Kembali Mengajar, Akan Ditempatkan Ulang
-
Besok, Pemprov DKI Panggil Ratusan Guru Honorer Yang Dipecat Agar Bisa Ngajar Lagi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi