Suara.com - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) vaksin polio tahap kedua dilakukan secara serentak bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional pada Selasa (23/7/2024).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pemberian vaksin polio bisa mencakup 95 persen anak di 27 provinsi.
Ketua Tim Kerja Imunisasi, Surveilans PD3I dan KIPI Kemenkes Dr. Endang budi hastuti menyampaikan, pemberian vaksin polio ini harus dilakukan karena Indonesia masih dalam kondisi kejadian luar biasa (KLB) untuk penyakit tersebut. KLB polio itu terjadi di Papua sejak 2022.
"Saat ini di Indonesia, sejak 2022 sampai sekarang, ada 11 anak yang alami lumpuh layu akibat virus polio. Padahal 2014, kita suda dapat pengakuan bebas polio dari WHO," kata Endang ditemui di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (23/7/2024).
Endang mengungkapkan, KLB itu terjadi akibat cakupan imunisasi pada anak sempat menurun drastis pada 2021 imbas dari kondisi Pandemi Covid. Sehingga, infeksi polio jadi lebih rentan terjadi di daerah-daerah yang cakupan imunisasinya masih rendah, termasuk Papua.
Pada PIN vaksin kedua tahap kedua ini hanya dilakukan di 27 provinsi, setelah 11 provinsi sebelumnya telah lebih dulu dilakukan.
"Pemberiannya akan 2 putaran, dimulai hari ini sampai satu minggu ke depan untuk usia 0 sampai 7 tahun. Bisa didapat di posyandu, puskesmas atau lainnya yang sudah disiapkan Kemenkes. Target kita 95 persen supaya perlindungan bisa didapatkan," jelas Endang.
Targetnya sengaja tak dibuat sampai 100 persen karena kemungkinan ada anak-anak yang tidak bisa mendapatkan vaksin polio karena kondisi kesehatan tertentu.
Walau demikian, anak-anak yang tidak bisa mendapatkan vaksin itu tetap bisa dapat perlindungan karena di sekitarnya sudah divaksinasi dan memiliki kekebalan tubuh terhadap polio. Sehingga, penularan infeksi polio bisa dicegah.
Baca Juga: Vaksin Polio Anak Berapa Kali? Simak Jadwalnya di Pekan Imunisasi Nasional yang Digelar Hari Ini
"Polio ini sangat mudah pencegahannya, tapi kalau sudah infeksi gak ada obat. Di Indonesia kita berikan ada dua macam vaksin polio, tetes dan suntik, keduanya harus diberikan bersamaan," jelas Endang.
Berita Terkait
-
Pekan Imunisasi Nasional Ada Lagi, Ini Jadwal Vaksin Polio Anak yang Wajib Diketahui Ayah dan Bunda
-
Peringati HAN di Papua, Pesan Jokowi ke Anak Indonesia: Belajar, Belajar, Belajar!
-
Vaksin Polio Anak Berapa Kali? Simak Jadwalnya di Pekan Imunisasi Nasional yang Digelar Hari Ini
-
Contoh Pidato Hari Anak Nasional Sesuai Tema: Anti Gagal
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?