Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus berupaya menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio yang masih mengancam sejumlah wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Dr. Yudi Pramono, menyampaikan bahwa dengan adanya laporan kasus polio serta tingginya risiko penularan virus polio, Kemenkes kembali menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua. PIN Polio ini dijadwalkan pada minggu ketiga Juli 2024.
“Pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan secara massal dan serentak untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan mencegah perluasan transmisi virus polio,” ujar Dr. Yudi dalam temu media yang dilakukan secara daring ditulis Selasa (23/7/2024).
PIN Polio tahap pertama telah dilaksanakan pada 27 Mei 2024 di lima provinsi: Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Sedangkan PIN Polio tahap kedua akan digelar pada 23 Juli 2024 di 27 provinsi lainnya, termasuk Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, jadwal vaksin polio anak sesuai umur adalah:
- Dosis Pertama: 2 bulan - Bentengi tubuh Si Kecil saat awal pertumbuhannya.
- Dosis Kedua: 4 bulan - Perkuat pertahanan melawan polio.
- Dosis Ketiga: 6 bulan - Pastikan perlindungan Si Kecil semakin maksimal.
- Dosis Penguat: 18 bulan - 5 tahun - Berikan kekebalan ekstra untuk masa depan bebas polio.
Pemberian imunisasi lengkap atau kombinasi imunisasi polio tetes dan suntik sangat diperlukan untuk membentuk kekebalan optimal terhadap semua virus polio. Cakupan imunisasi polio yang mencapai 95% dan merata di suatu wilayah sangat penting untuk membentuk kekebalan kelompok dan mencegah penyebaran virus polio.
Kemenkes mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan PIN Polio yang akan dilaksanakan untuk memperkuat imunitas, terutama untuk polio tipe 2 yang saat ini masih rendah. Partisipasi aktif dalam PIN Polio ini juga merupakan upaya untuk memutus transmisi virus polio yang masih ada.
5 Fakta Mencengangkan Seputar Polio: Musuh yang Mengancam Masa Depan Anak
Polio, penyakit yang dulunya melumpuhkan banyak anak di seluruh dunia, kini menjadi momok menakutkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Meski vaksin polio telah berhasil menekan angka kasus, kewaspadaan tetap diperlukan. Berikut 5 fakta polio yang perlu kamu ketahui:
Baca Juga: Benarkah Imunisasi Merusak Sel dan DNA? Kemenkes Buka Suara
1. Virus Polio Mengintai di Sekitar Kita
Polio disebarkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi virus dari feces (kotoran) orang yang terinfeksi. Virus ini sangat menular dan dapat bertahan hidup di lingkungan selama berbulan-bulan.
2. Gejala Polio Bisa Beragam
Gejala polio bervariasi, mulai dari demam, sakit kepala, mual, muntah, hingga sakit tenggorokan. Gejala ini seringkali disalahartikan sebagai penyakit lain, sehingga banyak kasus polio tidak terdeteksi.
3. Kelumpuhan Permanen Adalah Ancaman Utama
Sekitar 1 dari 200 anak yang terinfeksi polio mengalami kelumpuhan permanen, terutama pada kaki. Kelumpuhan ini dapat terjadi dalam hitungan jam dan tidak ada obatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal