Suara.com - Ketua umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD(K)., mendorong pemerintah agar lebih galak lakukan edukasi mengenai pencegahan penyakit tidak menular.
Sally mengatakan kalau pasien penyakit degeneratif, seperti gangguan fungsi jantung, diabetes, serta stroke, makin banyak ditemui pada usia muda.
"Angka hipertensi, diabetes, sekarang itu bukan usia 50 ke atas, tapi usia 20-an akhir, 30 udah banyak. Ini semua nanti bakat-bakatnya jadi penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal di kemudian hari," kata dokter Sally ditemui di kantor PAPDI, Jakarta, Rabu (24/6/2024).
Meningkatkan edukasi pencegahan penyakit tidak menular itu dinilai penting jugabuntuk mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045 dengan kualitas kesehatan yang baik.
"Kalau kita mau Indonesia Emas nanti 2045, ini harus dari awalnya, jadi yang preventif, semua yang bisa dicegah, ya dicegah," ujarnya.
Dokter Sally menyampaikan bahwa kebanyakan penyakit degeneratif tersebut disebabkan karena gaya hidup tidak sehat yang sebagian besar berasal dari makanan.
Di tempat praktiknya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dokter Sally mengungkapkan kalau dirinya telah menangani pasien penyakit jantung termuda dengan usia 28 tahun.
"Dia perokok berat, perokok dari SD. Jadi memang tidak hanya satu faktor, memang multifaktor. Tapi ini semua kebiasaan. Pola makan, kemudian merokok, dan jarang olahraga," ujarnya.
Data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2022, jumlah pengidap penyakit jantung pada kelompok usia produktif, antara 15-59 tahun, angkanya mencapai 24.199 orang.
Baca Juga: Mengenal Daun Insulin, Tanaman Ajaib Pembasmi Diabetes?
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional