Suara.com - Di tengah penghapusan jurusan di jenjang SMA, terdapat sejumlah tokoh politik sukses yang sempat merasakan sistem penjurusan kala SMA, diantaranya ada Anies Baswedan hingga Ahok.
Diketahui sebagai tindaklanjut pemberlakuan Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Ristek menghapus jurusan IPA, IPS serta Bahasa di jenjang SMA.
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut bahwa pemberlakukan penghapusan jurusan IPA IPS serta Bahasa tersebut akan dilakukan pada tahun ajaran 2024/2025.
Keputusan Mendikbud Ristek untuk menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa itupun menimbulkan polemik. Ada yang sepakat tapi ada pula yang menyayangkan karena berpotensi membuat Indonesia tertinggal dalam hal pengetahuan Iptek.
Terlepas dari polemik tersebut, berikut terdapat sederet tokoh politik yang mewarisi kurikulum sebelumnya yakni mencicipi masuk di jurusan IPA ketika SMA. Walaupun ada pula yang tak merasakannya ketika duduk di bangku sekolah menengah atas tersebut.
1. Anies Baswedan
Dikutip dari kbanews.com, Anies Baswedan menghabiskan masa sekolahnya hingga perguruan tinggi di Yogyakarta.
Untuk jenjang SMA, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menempuh studi di SMAN 5 Yogyakarta.
Meski semenjak kelas 1 sudah memperlihatkan bakat di bidang sosial dan politik, Anies muda justru memilih jurusan IPA ketika masuk ke kelas II.
Nasrudin salah seorang karibnya sewaktu SMA sempat kaget dengan pilihan jurusan yang diambil Anies mengingat ia lebih jago di bidang sosial.
"Waktu itu sempat kaget kenapa ngga pilih IPS padahal bakatnya di situ. Tapi ketika itu Anies cuma tersenyum saja. Belakangan saya memahami Anies ini visioner karena itu bagian dari strategi agar ia bisa memeroleh kedua ilmu baik IPA dan IPS yang bisa berguna di masa depannya," ungkapnya.
2. Jokowi
Presiden Jokowi diketahui menghabiskan masa sekolahnya di Solo.
Saat jenjang SMA, mantan Walikota Solo itu bersekolah di SMAN 6 Solo, salah satu sekolah yang tergolong bagus di wilayah Jawa Tengah.
Semasa SMA tahun 1980, Jokowi mengambil jurusan IPA.
Salah seorang rekannya sewaktu SMA, Prawoto memberikan kesaksian bila Jokowi cukup jago di bidang eksakta.
"Pak Jokowi waktu sekolah itu tergolong pintar, saat kelas tiga sewaktu lulusan itu pak Jokowi mendapat juara satu paralel untuk juara umum IPA," ungkapnya.
3. Ahok
Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok juga memilih jurusan IPA ketika masih duduk di bangku SMA.
Hal itu terungkap kala Ahok yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta berdialog dengan 120 siswa SMA Santa Laurensia.
Di hadapan mereka, Ahok yang ditanya apakah ragu ketika memilih jurusan dengan sigap dan tegas menjawab tidak. Ia saat itu langsung memilih jurusan IPA.
"Saya langsung pilih IPA dari kecil bercita-cita jadi insinyur," katanya saat itu.
4. Hasto Kristiyanto
Sekjen PDI Perjuangan ini juga diketahui memilih jurusan IPA ketika SMA.
Pria yang pendidikannya banyak dihabiskan di Yogyakarta ini diketahui menempuh masa SMA di Kolese De Brito Yogyakarta.
Ia diketahui masuk di jurusan IPA.
Selepas masa SMA, ia melanjutkan kuliah masih di jurusan eksakta yakni jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM dan lulus pada 1991.
5. Gibran Rakabuming Raka
Putra sulung Jokowi yang sebentar lagi resmi sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto ini diketahui menempuh masa SMA di Singapura.
Namun sistem pendidikan di negeri Singa tersebut tak mengaplikasikan penjurusan IPA dan IPS seperti halnya di Indonesia.
Dikutip dari suneducationgrup.com diketahui di jenjang sekolah menengah para siswa diberi kebebasan untuk memilih jurusan sesuai minatnya yang sudah ditentukan ada pendidikan seni, ilmu tata niaga atau jurusan tekni.
6. Kaesang Pangarep
Seperti halnya sang kakak, Kaesang juga menghabiskan masa SMA di Singapura. Dengan kata lain Ketua Umum PSI tersebut tak pernah mencicipi penjurusan IPA, IPS dan Bahasa seperti halnya di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?