Suara.com - Hal kurang menyenangkan terjadi pada sekelompok wisatawan yang berada di Tianjin, Tiongkok untuk perjalanan berpemandu selama empat hari.
Pemandu wisata mereka, seorang wanita Tionghoa bermarga Deng, terekam memarahi mereka di dalam bus karena mereka tidak mengeluarkan cukup uang untuk sebuah atraksi.
Dia meneriaki mereka dengan agresif melalui mikrofonnya, dan berkata: “Ada 52 orang di bus ini, dan [Anda] hanya menghabiskan 900 yuan (Rp2 juta). Saya kehilangan banyak uang karena ini. Saya meminta Anda semua untuk setidaknya membeli sesuatu dan tidak keluar dengan tangan kosong, namun banyak orang yang melakukannya. Bagaimana aku harus menjawabnya.”
Dia melanjutkan: “Kalian semua sudah sangat tua, bagaimana mungkin kalian tidak mengerti apa yang sedang terjadi? Kalian benar-benar mempermalukan orang-orang Taiyuan (tempat asal kelompok itu).”
Tepat ketika Anda berpikir kata-kata kasarnya tidak akan menjadi lebih buruk lagi, dia melanjutkan dengan berteriak: "Jika Anda menghabiskan uang, Anda adalah dewa, jika tidak, Anda adalah bajingan!"
Ia kemudian meminta para wisatawan yang tidak membeli apapun untuk kembali ke objek wisata tersebut untuk melanjutkan berbelanja.
“Anda hanya boleh pergi jika Anda membeli barang senilai 1000-2000 (Rp2,25-4,5 juta) yuan,” tambahnya.
Apakah Anda akan duduk diam dan membiarkan dia terus mengoceh jika Anda terjebak dalam situasi yang sama?
Menurut laporan, kejadian itu terjadi hanya beberapa jam setelah perjalanan.
Baca Juga: 2 Fakta Qingdao YouthFootball Stadium, Venue China vs Timnas Indonesia yang Jauh Banget
Masuk akal jika kelompok tersebut menabung uang mereka untuk dibelanjakan di lokasi lain.
Netizen sangat marah setelah melihat klip tersebut, dan beberapa mengatakan bahwa perilaku Deng tidak berbeda dengan "mencuri uang dari grup".
Insiden ini menjadi viral dan Biro Pariwisata Kebudayaan Kota Tianjin diberitahu tentang perilaku buruk Deng.
Dalam kejadian yang berbeda, setelah menyelidiki masalah tersebut, Biro menemukan Deng beroperasi tanpa izin. Lisensi pemandu wisatanya telah habis masa berlakunya pada September lalu, dan dia belum memperbaruinya.
Pada Jumat lalu (19 Juli), Biro telah memutuskan Deng bersalah karena memaksa wisatawan mengeluarkan uang, dan memberikan layanan yang tidak memuaskan kepada mereka.
Dia diperintahkan untuk memperbaiki perilakunya, dan penghasilannya dari grup tur akan disita. Dia juga harus membayar denda maksimum 30k yuan (Rp67 juta).
Berita Terkait
-
Amit-amit! OJK Tak Mau Industri Fintech RI Bernasib Sama Dengan China
-
Menakjubkan! 5 Destinasi di Tibubeneng yang Bikin Liburanmu Berkesan
-
Perjalanan Wisata Edukasi, Melihat Langsung Salju di Trans Snow World Bekasi
-
6 Sumber Hidden Gem di Daerah Pakis yang Nggak Boleh Terlewatkan!
-
2 Fakta Qingdao YouthFootball Stadium, Venue China vs Timnas Indonesia yang Jauh Banget
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan