Suara.com - Mencari kerja di zaman sekarang nampak tak cukup hanya bermodalkan ijazah sekolah. Setidaknya itu yang dirasakan Ester ketika dirinya baru lulus SMA beberapa tahun lalu.
Terlebih, Ester juga menyadari kalau kondisinya sebagai disabilitas tunarungu akan memengaruhi pertimbangan pemberi kerja. Walaupun punya keterbatasan fisik, Ester enggan menyerah pada keadaan.
Dia pun mencoba beberapa kursus lain selepas lulus SMA pada 2022. Hal itu demi meningkatkan kapasitas dirinya.
"Dulu SMA umum, kemudian aku kursus menjahit tapi kurang tertarik," cerita Ester kepada Suara.com, ditemui di Jakarta, pertengahan Juli 2024 lalu.
Ester merasa keahliannya dalam menjahit tak kunjung lebih baik. Dia akhirnya memutuskan untuk belajar make-up yang mulanya dipelajari hanya dari media sosial. Bermodalkan alat-alat make-up seadanya, Ester belajar otodidak tentang tata cara merias.
Tak disangka Ester rupanya tertarik dengan bidang tersebut. Hanya saja pada saat itu dirinya belum bisa menghasilkan uang dari make-up. Dia sempat mendaftar pelatihan make-up yang diadakan oleh salah satu bank swasta bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sempat tidak lolos seleksi pada percobaan pertama, Ester akhirnya dapat kesempatan ketika seleksi tahun berikutnya pada 2023.
"(Saat itu) belum bekerja, saya masih menganggur di rumah," katanya.
Ester dilatih oleh sejumlah Make Up Artist (MUA) profesional selama lebih dari sebulan bersama 9 tunatungu lain dari berbagai daerah.
Ester bercerita kalau dirinya tak hanya diajarkan teori dan praktik menjadi MUA, tapi juga harus mengikuti ujian kompetensi dari BNSP agar bisa mendapatkan sertifikat profesi.
Baca Juga: Dear Warga Jakarta: Pemprov DKI Guyur Banyak Bansos hingga 31 Juli, Cek Rekening Sekarang!
"Di situ saya mulai punya teman baru, sahabat baru, saya berproses di sana. Saya betul-betul latihan, berproses terus," tutur Ester.
Usahanya selama lebih dari sebulan rupanya tak sia-sia. Ester pun berhasil meraih sertifikat profesi sebagai MUA dari BNSP.
Bagi Ester, pelatihan serta sertifikasi profesi yang dia dapatkan itu jadi salah satu faktor dirinya lebih mudah mendapat kesempatan bekerja.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikat Profesi, sertifikat profesi memang ditujukan agar untuk meningkatkan peluang karir.
Karena bermodalkan sertifikasi tersebut membuktikan kalau seseorang telah memenuhi standar tertentu dalam bidangnya.
"Alhamdulillah saya juga dapat job setelah latihan. Saya merasa senang sekali dapat bekerja sama dengan berbagai pihak orang-orang baru yang saling membantu," tutur Ester.
Berita Terkait
-
Komitmen Berdayakan Disabilitas, PNM Diapresiasi Bronze Winner dalam IDEAS 2024
-
XL Axiata Gelar Pelatihan Kompetensi Digital dan Program Siap Kerja Buat Disabilitas
-
Dear Warga Jakarta: Pemprov DKI Guyur Banyak Bansos hingga 31 Juli, Cek Rekening Sekarang!
-
Viral! Anak Ini Jadi Penerjemah Bahasa Isyarat untuk Orang Tua agar Paham Ceramah Ustaz
-
Ditangkap Gegara Cabul! Sopir Taksol di Jaksel Lecehkan Wanita Disabilitas, 2 Kali Cium Korban usai Turun Mobil
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi