Suara.com - Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo, menentang cara warga di Jakarta Barat menangkap maling dengan cara melakukan sayembara. Ia menilai hal ini justru berpotensi menimbulkan konflik.
Sebab, masyarakat yang berpartisipasi justru akan main hakim sendiri tanpa melibatkan aparat keamanan. Seharusnya segala bentuk tindak kriminal ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Masalah ini juga berpotensi menimbulkan konflik dan aksi main hakim sendiri pada lapisan masyarakat bawah. Karena sesungguhnya kita adalah negara hukum," ujar Rio kepada wartawan, Senin (29/7/2024).
Namun, Rio menilai sayembara ini sebagai bukti lemahnya integrasi fungsi antara aparatur keamanan dengan masyarakat. Ia juga mengkritisi soal banyaknya tempat tinggal sewa ilegal yang tak terdata oleh pengurus RT dan RW setempat.
"Lemahnya peran RT dan RW juga diperparah oleh banyaknya kos-kosan atau tempat usaha yang tidak terdata atau ilegal, sehingga mempersulit identifikasi dan pendataan warga yang berpotensi meningkatkan sejumlah masalah sosial keamanan di wilayah tersebut," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah kota setempat memaksimalkan fungsi CCTV alias kamera pengawas dan siskamling. Kemudian, aparat keamanan dari kepolisian atau pemerintah daerah harus berintegrasi dengan masyarakat demi mencegah tindakan kriminal di permukiman.
Kemudian, Pemkot dan kepolisian juga harus mengevaluasi mekanisme penindakan atas laporan masyarakat. Sebab, banyak aduan yang sudah disampaikan malah diabaikan.
"Ada beberapa contoh bahwa kasus yang mencuat maupun laporan dari masyarakat tidak tertanggapi secara baik. Begitu juga aparatur Pemda jangan hanya bertugas terpaku dlm nomenklatur yang ada belaka tapi haeus ada kreasi dan inovasi-inovasi yang adaptif dengan tuntunan situasi," pungkasnya.
Ide Ketua RW
Baca Juga: Lurah Jembatan Besi Akui Angka Kejahatan Di Wilayahnya Turun Usai Sayembara Tangkap Maling
Sebelumnta taktik Ketua RW bernama Hasanuddin yang menggelar sayembara di lingkungan warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat dianggap ampuh menekan angka kejahatan. Sejak sayembara dengan iming-imingi hadiah uang Rp1 juta untuk menangkap pelaku kejahatan, kondisi pemukiman warga di Tambora disebut kini aman dari maling.
Kondisi aman itu pun diungkapkan oleh Nok Ani, warga RT 11, RW 01, Jembatan Besi, Tambora.
Ani mengatakan, sebelum adanya sayembara itu, ada saja pencurian yang terjadi di wilayahnya.
Tak hanya pencurian sepeda motor, aksi pencurian rumah kosong, hingga maling kotak amal di masjid atau musala juga sering terjadi. Jika dihitung, dalam sepekan kemalingan yang ada di perkampungannya ada sekitar 5-6 peristiwa.
“Sebulan kurang lebih ada 6 (kasus). Ada saja dulu, bukan cuma (maling) motor. Biasa masuk ke rumah,” kata Ani, kepada Suara.com, di Tambora, Jakarta Barat.
Biasanya, lanjut Ani, peristiwa kemalingan paling sering terjadi pada subuh, saat sebagian warga masih tidur.
Berita Terkait
-
Ada yang Berumur 88 Tahun, Geng Kakek Perampok Mengguncang Jepang Curi Perhiasan dan Wiski
-
Tangkap Maling Dapat Rp1 Juta! Ketua RW di Tambora Gelar Sayembara Berhadiah
-
Lurah Jembatan Besi Akui Angka Kejahatan Di Wilayahnya Turun Usai Sayembara Tangkap Maling
-
Tangkap Maling Berhadiah di Tambora, Pak RW Pastikan 5 Menit Langsung Cair Uangnya
-
Pak RW di Tambora Gelar Sayembara Tangkap Maling Berhadiah Rp1 Juta, Warga: Alhamdulillah Sekarang Aman
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang