Suara.com - Ketua Riset dan Advokasi publik LBH PP Muhammadiyah, Gufroni mengusulkan upaya ekhumasi dan autopsi ulang secara independen terhadap jenazah Afif Maulana (13) siswa SMP di Padang Sumatera Barat yang tewas diduga dianiaya aparat kepolisian.
Gufroni mengatakan, ekshumasi secara independen merupakan langkah akhir, lantaran belum ada langkah konkret dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti permintaaan ekhumasi dari LBH Muhammadiyah.
“Memang ada respons namun sejauh ini, sampai detik ini tidak ada tindak lanjut yang konkret (dari Kapolri) apakah ekshumasi mau dilakukan atau tidak, tapi mengigat waktu terus berjalan, ini sudah sebulan 20 hari,” kata Gufroni di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta pada Selasa (30/7/2024).
Gufroni menyampaikan, pihaknya masih memiliki waktu sekira 10 hari terakhir. Berdasarkan ahli forensik, ekshumasi bisa dilakukan sebelum 2 bulan. Kematian Afif genap 2 bulan pada tanggal 9 Agustus mendatang.
“Jadi sangat terbatas, makanya kami mencari solusi. Kalau di Mabes Polri belum jalan, langkah yang kami minta, maka kami berharap dengan lembaga negara, KPAI, LPSK, Komnas HAM, Komnas Perempuan untuk bersama mendorong agar bisa dilaksanakannya ekshumasi independen,” jelas Gufroni.
Gufroni menyampaikan, ekshumasi independen bisa dilakukan selama memenuhi prosedural, dengan melibatkan dokter forensik yang menangani dari hasil rekomendasi dari Komnas HAM.
Gufroni berharap Komnas HAM dapat mengambil langkah cepat dan tegas dalam perkara ini. Pasalnya Komnas HAM memiliki kewenangan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian Afif yang diduga akibat penyiksaan aparat.
Gufroni medorong kepada lembaga negara, agar proses ekshumasi daat segera dilaksanakan sebelum tanggal 9 Agustus mendatang agar penyebab kematian terhadap Afif Maulana dapat diketahui secara terang benderang.
“Sebelum tanggal 9, jadi mulai sekarang kami sudah mulai mendorong nih agar lembaga negara bisa melakukan ekshumasi. Jadi targetnya sebelum tanggal 9 sudah bisa dilakukan ekshumasi ini,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Muhammadiyah Kirim Surat Minta Ekshumasi Jenazah Afif Maulana, Begini Respons Mabes Polri
-
Kasus Afif Maulana, Kak Seto Minta Mental Polisi Rutin Diperiksa: Saya Mohon Tak Ada Kekejaman Terhadap Anak-anak
-
Akhirnya Turun Tangan Selidiki Kasus Afif Maulana, Kak Seto Wanti-wanti Kapolda Sumbar, Apa Katanya?
-
Tak Gentar Dilaporkan ke Propam Polri soal Kasus Afif, Kapolda Sumbar: Saya Pembela Kebenaran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI