Suara.com - LBH Medan menyambangi kantor Lembaga Perlidungan Saksi dan Korban (LPSK) guna mengajukan permohonan perlindungan terhadap keluarga MHS, anak yang tewas diduga akibat penganiayaan anggota TNI di Medan, Sumatera Utara.
Direktur LBH Medan, Irvan Saputra mengatakan, keluarga korban meminta perlindungan lantaran trauma akibat pernah disatroni empat orang anggota TNI berseragam preman saat sedang melakukan konferensi pers di LBH Medan pada Jumat (21/6) lalu.
Irvan mengatakan, peristiwa ini bermula saat pihak LBH Medan saat itu mengundang awak media untuk melakukan konferensi pers. Namun sebelum dimulai, ada dua orang mengaku anggota TNI yang berpakaian bebas memasuki ruang diskusi.
“Kami memiliki kebiasaan bertegur sapa sebelum memulai konpers, nah pas ditanya kedua orang itu ditanya dari mana, langsung dijawab dari Kodam,” kata Irvan, saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/7/2024).
Kemudian, saat itu, pihak LBH meminta kartu tanda anggota apakah orang tersebut benar-benar anggota TNI atau hanya sekedar ucapan kosong. Namun, keduanya langsung meninggalkan lokasi.
Kemudian, saat konferensi berlangsung, ada dua orang lagi yang diguga sebagai anggota TNI masuk dalam ruangan konferensi pers. Keduanya bahkan ikut melakukan pengambilan gambar dan video mirip yang seperti dilakukan awak media.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga memiliki kekhawatiran meski hingga saat ini tidak belum ada tindakan intimidasi secara langsung yang diterima keluarga korban.
“Kalau intimidasi secara langsung tidak ada,” katanya.
Sebelumnya, keluarga korban bersama LBH Medan juga sempat menyambangi Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komnas Perempuan untuk membuat laporan soal kematian anak MHS (15) yang diduga akibat penganiayan oleh anggota TNI.
Baca Juga: Orang Tua Korban Anak Penganiayaan Daycare Di Depok Melapor Ke KPAI
Peristiwa ini bermula ketika MHS yang yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini, melihat adanya bentrok antar kelompok alias tawuran.
MHS yang saat itu kebetulan berada di lokasi menonton kejadian itu. Namun nahasnya aparat melakukan penyisiran terhadap para pelaku tawuran. MHS yang berada di lokasi diduga menjadi korban salah sasaran.
Saat itu, MHS diduga mengalami kekerasan dari seorang Babinsa, yang disaksikan oleh rekan korban, Putra.
Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Mulai dari kepala, kaki, tangan dan memar di bagian dada.
Setelah mendapatkan penganiayan, korban saat itu ditinggalkan begitu saja di lokasi. Sementara teman korban yang mengetahui soal kejadian ini langsung membawa korban ke klinik yang berada di sekitar lokasi.
Setelahnya korban dibawa pulang ke rumah. Namun saat di rumah kondisi korban merasa perlu mendapatkan perawatan lanjut dari pihak medis. Pasalnya saat itu, untuk duduk saja korban sudah tidak mampu.
Berita Terkait
-
Orang Tua Korban Anak Penganiayaan Daycare Di Depok Melapor Ke KPAI
-
Selebgram Asal Medan Tewas Usai Sedot Lemak, Kuasa Hukum Klinik Kecantikan Depok Buka Suara
-
Lebih Dekat dengan Ole Romeny: Pemain Berdarah Medan yang Dinilai Tak Hargai Ivar Jenner
-
Sosok Ini Diduga Pemilik WSJ Depok, Sebabkan Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak
-
Cari Keadilan untuk Anaknya, Orangtua MHS Sambangi Komnas HAM, KPAI hingga Komnas Perempuan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat