Suara.com - Pengamat Organisasi Islam dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil menilai jika ada dua masalah yang akan timbul jika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pimpinan Yahya Cholil Staquf jika memaksakan mengambil alih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Kalau apa namanya PBNU mengambil alih PKB saya kira ada dua masalah di dalam soal ini. Pertama kembali ke khitah itu tidak nampak," kata Sukron kepada Suara.com, Rabu (31/7/2024).
Menurutnya, PBNU hanya akan mendapatkan tundingan berpolitik praktis jika ingin mengambil alih PKB.
Kemudian yang ke dua, kata dia, Gus Yahya sebagai pimpinan PBNU yang sebelumnya menyatakan apolitis justru menjadi tidak tampak identitasnya tersebut. Gus Yahya hanya akan terlihat mempunyai syahwat politik yang bergitu kuat.
"Kedua komitmen Gus Yahya apa namanya yang tidak akan yang apolitis katanya atau netral secara politik kan menjadi tidak tampak gitu ya," ujarnya.
"Syahwat politik ingin menguasai kelembagaan-kelembagaan atas nama NU itu repot, jadi dia memandang PKB itu kayak apa namanya, lembaga maarif yang di bawahnya atau lembaga-lembaga lain termasuk PB sama PCNU dan ini hemat saya problematis," sambungnya.
Justru, menurutnya, akan lebih bagus kalau PBNU bergerak dalam urusan kultiral saja. Kalau pun ingin bersaing dengan PKB itu dilakukan secara sehat berlomba-lomba dalam kebaikan.
"Kalau PBNU ingin bergerak di bidang kuktural hemat saya malah bagus dua hal seperti ini kalau pun mau ada unsur apa namanya lebih sebagai persaingan fastabiqulkhairot bukan dalam pengertian konflik ya berbagi tugas," ungkapnya.
"Yang kedua hemat saya biar ada varian varian pengkaderan di NU tidak satu garis sebagaimana. Kalau sebagaimana yang diinginkan itu antara PKB sama PBNU kan enggak ada bedanya nanti dan satu warna," imbuhnya.
Konflik NU vs PKB
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid menilai jika Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ingin menggembosi partainya. Ia mengaku selama ini PKB tak pernah punya masalah dengan PBNU.
"Dari awal PKB menyadari hubungan historis antara PKB dan NU. Dan kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU posisinya berjarak dengan seluruh partai politik termasuk PKB. Meskipun faktanya, saya rasa Gus Yanya Gus Ipul itu sering menggembosi PKB," kata Jazilul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Ia menegaskan, jika PKB bukan merupakan badan otonom dari PBNU. Menurutnya, PKB sebagai partai itu berdaulat.
"PKB berdaulat menjalankan undang-undang partai politik. Undang-undang nomor 2 tahun 2011. Sedangkan NU berjalan dengan undang-undang ormas. Jadi kamarnya berbeda," ujarnya.
"Maka kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul itu menunjukkan tidak paham konstitusi, tidak paham tata kelola organisasi, bahkan enggak paham tata krama," sambungnya.
Berita Terkait
-
Dituduh Acak-acak PKB, Sindiran Keras ke Gus Yahya dan Gus Ipul: Tak Punya Tata Krama hingga Gagal Paham Etika Ulama
-
Dianggap Lawakan, Elite PKB Tantang Menag Yaqut: Kalau Merasa Benar, Buktikan Saja di Pansus
-
Memanas! Gegara Sebut Pansus Haji Buat Serang PBNU, Ini Balasan Telak Cak Imin ke Gus Yahya
-
Bantah Pansus Haji Dibentuk karena Sentimen Pribadi, Nusron Wahid Balas Gus Yahya: Becik Ketitik Olo Ketoro
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?