Suara.com - Ismail Haniyeh, salah satu pemimpin tertinggi Hamas dilaporkan meninggal dunia di Iran. Korps Garda Revolusi Iran menyampaikan, Ismail Haniyeh tewas ketika menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.
Penyebab meninggalnya Ismail Haniyeh yakni diserang ketika berada di tempat istirahat mereka. Ia dan penjaga keamanan Iran jadi korban. Namun, laporan selanjutnya akan dirilis untuk melengkapi informasi.
Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel mengklaim, tidak ada perintah darurat baru untuk publik Israel, yang menunjukkan bahwa pejabat Israel tidak mengharapkan pembalasan langsung.
"Kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas," ujar Daniel Hagari, juru bicara militer Israel. Namun, ia menambahkan bahwa militer Israel "sepenuhnya siap untuk skenario apa pun."
Profil Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza dari orang tua yang melarikan diri dari kota Asqalan setelah negara Israel didirikan pada tahun 1948.
Ia belajar di Institut Al-Azhar di Gaza dan lulus dengan gelar sastra Arab dari Universitas Islam di Gaza. Saat kuliah pada tahun 1983, ia bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, yang merupakan cikal bakal Hamas. Haniyeh naik pangkat di Hamas sebagai ajudan dekat dan asisten salah satu pendiri Hamas, mendiang Sheikh Ahmed Yassin.
Haniyeh sudah beberapa kali masuk penjara Israel, dan beberapa kali lolos dari percobaan pembunuhan Israel.
Awal tahun ini, serangan Israel di Gaza utara menewaskan tiga putranya. Haniyeh menyatakan bahwa putra-putranya menjadi sasaran saat mengunjungi kerabat untuk merayakan Idul Fitri di kamp pengungsi Shati. Hingga kini, 60 orang keluarga Haniyeh meninggal dunia karena jadi korban serangan Israel.
Baca Juga: Breaking News: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Iran
"Melalui darah para martir dan rasa sakit para korban luka, kita menciptakan harapan, kita menciptakan masa depan, kita menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan negara kita," tegas Haniyeh.
Ia jadi salah satu sosok yang keras melawan Israel. Ia menekankan bahwa para pemimpin Palestina tidak akan mundur jika keluarga dan rumah mereka menjadi sasaran.
"Kami melihat adanya pelanggaran (HAM -red) di Gaza. Ada pembersihan etnis dan genosida. Ada pengungsian massal," kata Haniyeh beberapa saat lalu.
Israel yang membabi buta menyerang sipil Palestina adalah bukti bahwa Israel telah kalah dari Palestina di Gaza.
Haniyeh menegaskan bahwa Hamas tidak akan menarik tuntutannya, yang mencakup gencatan senjata permanen dan pengembalian warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gerak Cepat, Fraksi Gerindra DPR Nonaktifkan Rahayu Saraswati
-
Ini Isi Potongan Video yang Buat Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI
-
Peter F Gontha Bongkor Sosok Asli Purbaya Yudhi Sadewa: Bukan Rotasi Kabinet Biasa!
-
Bukan Kaleng-kaleng, Karyawan Kemenkeu Bongkar Sosok Menkeu Baru Purbaya Yudhi
-
Buntut Blunder Viral, Ini 4 Fakta Mundurnya Keponakan Prabowo dari Kursi DPR
-
Kekayaan Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR RI hingga Minta Maaf!
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu