Suara.com - Fraksi PSI DPRD DKI meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbanyak jumlah kamera pengawas alias CCTV. Hal ini dinilai penting untuk memantau wilayah Ibu Kota yang dianggap rawan.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI, William Aditya Sarana menyarankan Pemprov DKI menggunakan anggaran WiFi gratis alias Jakwifi untuk pengadaan CCTV. Menurutnya, saat ini CCTV lebih penting ketimbang Jakwifi.
Sebab, dengan kondisi saat ini, JakWifi sudah tidak relevan lagi dipasang di banyak titik. Mengingat anak-anak sudah kembali belajar ke sekolah dan tak lagi melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti era pandemi Covid-19 lalu.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu juga menyebut justru banyak anak-anak sekolah yang menggunakan internet gratis ini untuk bermain game online.
Program JakWifi ini diluncurkan di era Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mendukung pelaksanaan PJJ. Titik-titik WiFi biasanya dipasang di berbagai tempat umum seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"JakWifi lahir saat pandemi, digunakan untu PJJ (Pelajaran Jarak Jauh-Red). Sekarang sudah normal, kuota sudah murah. Menurut saya tahun depan tidak perlu lagi JakWifi" ujar William dalam keterangannya, Jumat (2/8/2024).
Dengan adanya tambahan CCTV, maka bisa membantu pihak kepolisian atau aparat keamanan untuk memantau lokasi rawan kejahatan.
"Menurut saya, tahun depan tidak perlu lagi ada JakWifi. Fokus kita sebaiknya pada penambahan titik CCTV. Kita bisa fokus menambah CCTV untuk tiga tahun ke depan," pungkas William.
Pemprov DKI juga mengungkap kebutuhan ideal CCTV di Jakarta mencapai 70 ribu titik. Namun hingga pertengahan Tahun 2024, managed service CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta baru terealisasi di 747 titik.
Baca Juga: Ribuan Sopir Mikrotrans Geruduk Balai Kota Jakarta, Anies: Dulu Zaman Kita Tak Ada Keluhan
Penyebarannya yakni, Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik.
Berita Terkait
-
Ribuan Sopir Mikrotrans Geruduk Balai Kota Jakarta, Anies: Dulu Zaman Kita Tak Ada Keluhan
-
Blak-blakan! Anies Akui Intens Ngobrol Bareng Ahok, Dapat Restu Nyagub Jakarta?
-
Sebut Majelis Taklim Bisa Bebas PBB, Anies ke Ibu-ibu Pengajian: Harusnya Negara Terima Kasih, Bukan Pungut Pajak
-
Ngaku-ngaku Ikut Andil saat Jakarta Era Heru Budi Raih Opini WTP, Anies Curhat Begini
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?