Suara.com - Dalam hitungan hari, bangsa Indonesia bakal menjadi saksi pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus untuk pertama kalinya digelar di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Momen itu sekaligus jadi penanda bahwa ibu kota negara Indonesia akan segera berpindah di Pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah Penajam Paser Utara.
Hal itu seperti yang pernah dikemukakan Presiden Jokowi pada awal Juni 2024 lalu. Dimana saat itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengungkapkan alasan mengapa upacara 17 Agustus 2024 digelar di dua tempat yakni Istana Negara dan IKN.
"Jadi ini kan masa transisi dari Jakarta menuju IKN Nusantara di Kalimantan agar ada perjalanan menuju pindahnya itu kelihatan. Jadi di sini tetap dilakukan, di sana juga dilakukan (upacara 17 Agustus)," terangnya usai melakukan peninjauan ke posyandu terintegrasi di Jakarta Utara seperti dikutip dari laman Kemenhub.go.id.
Bila dicermati, perjalanan pindahnya ibu kota ke luar wilayah Jakarta sudah sejak lama jadi wacana. Bahkan banyak yang menyebut konon keinginan itu merupakan mimpi dan gagasan dari Soekarno. Tapi apakah benar demikian?
Mengutip dari ulasan historia.id, wacana tentang pemindahan ibu kota di luar Jakarta sudah hangat didiskusikan sejak era 1950-an.
Dari film dokumenter mengenai Tjilik Riwut yang rilis pada 2013 silam di YouTube, Roeslan Abdulgani bercerita bahwa pemindahan terkait ibu kota sudah dibahas dalam rapat-rapat Dewan Nasional yakni badan penasihat pemerintah yang dibentuk pada Juli 1957.
Roeslan mengingat, Tjilik Riwut yang merupakan Gubernur Kalimantan Tengah sekaligus anggota Dewan Nasional pernah mengusulkan agar ibu kota dipindah ke Palangkaraya.
Siapa kira, gagasan itu mendapat persetujuan dari seluruh anggota Dewan Nasional.
"Tapi sayang ketika itu urung terealisasi pembahasan lebih lanjut mengingat kabinet berganti dan tak lagi membahas soal perpindahan ibu kota," kata Roeslan Abdulgani yang kala itu menjabat sebagai Menteri Penerangan sekaligus Wakil Ketua Dewan Nasional.
Dalam sumber lain, diketahui sosok yang menggagas agar ibu kota pindah ke Kalimantan adalah Semaoen.
Sosok yang lama tinggal di Rusia ini sekembalinya ke Indonesia pada 4 Desember 1956 ditunjuk sebagai penasihat pribadi Presiden Soekarno.
Setahun sebelum ditunjuk sebagai penasihat pribadi Soekarno, Semaoen pernah menguraikan gagasan mengenai pemindahan ibu kota melalui prasaran panjang untuk Kongres Murba pada 1955.
Prasaran itu kemudian diterbitkan sebagai brosur bertajuk Kodrat Alam Baru Perekonomian Dunia untuk Kesedjahteraan Ummat Manusia.
"Di prasaran itu, Semaoen sempat menekankan pentingnya transmigrasi untuk Indonesia termasuk mengajukan rencana pemindahan bangsa-bangsa ke Kalimantan," kata sejarawan Harry A Poeze.
Tak cuma sekali, Semaoen tercatat pernah mengulangi gagasannya untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan beberapa kali. Usulan itu bahkan disambut positif Presiden Soekarno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan
-
Tito Karnavian: Anggaran Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai Rp 59 Triliun
-
JPPI Terima Aduan Sekolah di Banten Diduga Palak SPPG Rp1.000 per Siswa Tiap Hari
-
Awas Macet! Ini Daftar 33 Titik Penutupan Jalan dan Rute Alternatif Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Kementerian PU Terus Tangani Layanan Air Bersih bagi Masyarakat Aceh Tamiang Pascabencana
-
Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!