Suara.com - Pada final Euro antara Inggris dan Spanyol, penggemar sepak bola di Inggris menghabiskan sekitar £10 juta (sekitar Rp192 miliar) untuk membeli bir pada Minggu (14/07) lalu. Menjadikannya jumlah pengeluaran terbesar dalam lebih dari tiga tahun terakhir, menurut penelitian dari Kantar Worldpanel.
Lonjakan pengeluaran ini, mencerminkan antusiasme tinggi terhadap turnamen sepak bola Euro dan sejalan dengan peningkatan konsumsi produk-produk terkait lainnya seperti kacang-kacangan dan keripik.
Secara keseluruhan, harga di toko makanan meningkat sebesar 1,8% dalam empat minggu hingga 4 Agustus, mengakhiri penurunan inflasi yang telah berlangsung selama 17 bulan berturut-turut. Penelitian tersebut juga mencatat bahwa vitamin, suplemen, minuman, dan cokelat menjadi beberapa barang dengan kenaikan harga paling cepat.
Kepala bidang ritel dan wawasan konsumen Kantar, Fraser McKevitt, menyatakan bahwa meskipun inflasi bahan makanan sedikit meningkat, ini mencerminkan kembalinya tingkat inflasi ke rata-rata historis.
"Setelah mencapai tingkat terendah dalam hampir tiga tahun pada bulan Juli, inflasi pada bulan Agustus kembali sedikit meningkat," kata McKevitt seperti dikutip dari Sky News.
"Meskipun hal ini terlihat jelas setelah 17 bulan berturut-turut terjadi penurunan suku bunga, hal ini sebenarnya menandai kembalinya ke tingkat rata-rata yang terlihat dalam lima tahun sebelum dimulainya krisis biaya hidup" lanjutnya.
Cuaca hangat dalam beberapa minggu terakhir juga mendorong peningkatan penjualan makanan panggang seperti burger, yang melonjak 32% dari tahun ke tahun, serta es krim yang penjualannya naik 23%.
"Dengan selisih harga seperti ini, pembeli akan mendapati bahwa jenis produk yang mereka masukkan ke keranjang belanja akan benar-benar menentukan berapa harga yang mereka bayar," jelasnya.
Namun, di tengah kekhawatiran akan gelombang COVID musim panas, penjualan permen pelega tenggorokan meningkat sebesar 28%. Kantar juga mencatat bahwa beberapa barang, seperti handuk dapur dan kacang panggang, justru mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 7% dan 5%.
"Mereka terus memanfaatkan berbagai promosi yang ditawarkan oleh para pedagang grosir untuk membantu menekan harga belanja. Pengeluaran untuk diskon meningkat sebesar 15%, sementara penjualan produk dengan harga biasa tidak mengalami peningkatan." kata McKevitt.
Total penjualan bahan makanan untuk dibawa pulang meningkat sebesar 3,8% selama periode empat minggu tersebut, dengan pembeli terus memanfaatkan promosi untuk menekan harga belanja mereka.
Berita Terkait
-
Jumlah Korban Meninggal Dunia di Gaza Capai 40 Ribu Orang, Lima Negara Ini Dukung Israel dari Serangan Iran
-
Manchester City Terancam Degradasi ke Liga 2 Liga Inggris karena Skandal Besar Ini
-
Belum Debut, Elkan Baggott Sudah Dipuji-puji Pelatih Blackpool FC, Kenapa?
-
Geger! Rudal Dilempar ke Mobil Polisi Saat Kerusuhan Inggris, Pelakunya Bikin Syok
-
Lebih dari 700 Orang Menyeberang Selat Inggris, Dua Diantaranya Tewas
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India