Suara.com - Pemain bola voli pantai Belanda, Steven van de Velde, yang sebelumnya dihukum karena memperkosa seorang gadis Inggris berusia 12 tahun, baru-baru ini mengungkapkan pertimbangan untuk mundur dari Olimpiade Paris akibat kontroversi seputar partisipasinya.
Van de Velde menjalani hukuman penjara selama 13 bulan setelah vonis pemerkosaan pada tahun 2016 di Inggris. Dia mengakui bahwa kejahatan tersebut merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Meskipun kelompok pendukung korban dan perlindungan masyarakat menyerukan agar dia dilarang berpartisipasi, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menegaskan pentingnya memberikan kesempatan untuk rehabilitasi.
Di Paris, Van de Velde bersama pasangan bermainnya, Matthew Immers, berhasil mencapai babak perempat final. Namun, selama empat pertandingan mereka, Van de Velde kerap mendapat sorakan dan bunyi peluit dari penonton.
Dalam wawancaradengan penyiar nasional Belanda, NOS, Van de Velde mengungkapkan bahwa dia sempat mempertimbangkan untuk mundur dari Olimpiade.
"Saya berpikir, 'Saya tidak mau itu. Saya tidak akan memberikan kekuatan kepada orang lain untuk mengusir saya atau menyingkirkan saya'," ujar Van de Velde.
Pria yang saat ini telah menikah dan memiliki seorang putra kecil itu mengakui bahwa reaksi penonton mungkin berdampak pada performanya.
"Ada kemungkinan besar itu mempengaruhi permainan kami," katanya.
"Jika saya memikirkan seberapa banyak saya fokus pada hal-hal sampingan, daripada taktik melawan lawan, maka bisa dibilang itu mempengaruhi, tetapi tidak ada gunanya saling menyalahkan," katanya.
Baca Juga: Bonus dari Pemerintah untuk Atlet Peraih Medali Olimpiade 2024, Capai Rp6 M
Van de Velde, yang mendapat dukungan dari penggemar Belanda, mengatakan bahwa dia memahami keributan yang terjadi.
"Apakah Anda ingin seseorang dengan masa lalu seperti itu? Bisakah dia berdiri di podium? Itu adalah pertanyaan yang sah untuk ditanyakan," tambahnya.
Dia menyadari bahwa tidak mungkin mengubah pandangan orang terhadapnya.
"Seseorang bisa menyalahkan saya selamanya untuk apa yang terjadi, dan itu tidak masalah, karena itu adalah hak mereka. Jadi, saya menerimanya," katanya.
Sebelum Olimpiade, Van de Velde menyatakan di situs web Federasi Voli Pantai Belanda bahwa masa lalunya adalah sesuatu yang tidak bisa dia balikkan, dan dia harus menanggung konsekuensinya.
"Ini adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Bonus dari Pemerintah untuk Atlet Peraih Medali Olimpiade 2024, Capai Rp6 M
-
Liga Belgia vs Liga Belanda, Lebih Bagus Mana?
-
He Bing Jiao, Peraih Medali Perak Olimpiade Paris 2024 Nyatakan Pensiun
-
Jokowi Diminta Kembali Belajar Sejarah, Imbas Sebut Istana di Jakarta dan Bogor Bau Kolonial
-
Eks Kapten Belanda U-17 Ungkap Alasan Sebenarnya Tolak Timnas Indonesia
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres