Suara.com - Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bulan-bulanan publik dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya yang menimpa anak dan menantu Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang gaya hidupnya langsung dikuliti warganet. Hal itu setelah Kaesang dan Erina kepergok naik pesawat jet pribadi saat pergi ke Amerika Serikat (AS).
Pengamat politik Saidiman Ahmad menilai fenomena tersebut sebenarnya dampak dari akumulasi kekesalan publik terhadap sikap politik Jokowi yang dia dilakukan dalam dua tahun terakhir. Walhasil, keluarga Jokowi pun saat ini seolah-olah telah menjadi public enemy.
"Saya kira iya (keluarga Jokowi jadi public enemy), terutama di kalangan kelas menengah. Jadi, jumlah peristiwa terakhir atau setidaknya 2 tahun terakhir yang paling utama, di mana keluarga Pak Jokowi secara terang-terangan mempraktikkan apa yang disebut politik dinasti," jelas Saidiman kepada Suara.com saat dihubungi, Senin (26/8/2024).
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu juga menyebut kalau Jokowi telah mempraktikan politik dinasti secara brutal.
Seperti, mengubah syarat calon Wakil Presiden di Mahkamah Konstitusi sehingga memungkinkan Gibran Rakabuming bisa melenggang pada Pilpres 2024 lalu. Hal serupa kembali terjadi, dengan perubahan syarat usia calon Kepala Daerah di Mahkamah Agung (MA), meski pada akhirnya dianulir oleh Mahkamah Konstitusi.
"Praktik-praktik semacam itu saya kira terbaca dengan baik oleh masyarakat kita. Sehingga keluarga ini ya terlihat sangat ambisius di dalam kekuasaan," tuturnya.
Selain upaya memudahkan anak-anaknya melenggang di politik, Saidiman melihat bahwa sebelumnya juga telah ada gelagat Jokowi berusaha memegang kekuasaan lebih lama. Hanya saja gagal terlaksana.
"Misalnya ada isu tentang tiga periode, isu penundaan pemilu, isu penambahan masa jabatan. Nah, publik kemudian melihat terutama kelas menengah, itu sudah ada upaya dari istana untuk melanggengkan kekuasaan, dan itu terus menerus terjadi sampai sekarang," kata Saidiman.
Baca Juga: Ucap Terima Kasih, Surya Paloh Akui Belajar dari Politik Jokowi, Begini Katanya!
Berita Terkait
-
Surya Paloh: Di Akhir Masa Jabatannya, Presiden Jokowi Tetap Sahabat NasDem
-
Di Depan Jokowi, Surya Paloh: Bukan Cuma Masalah Kursi Menteri yang Diharapkan NasDem, tapi...
-
Akui Bebas Bicara hingga Kerap Tak Sepakat, Surya Paloh ke Jokowi: Apa Kurangnya NasDem?
-
Viral Lagi! Kaesang-Erina Kepergok Borong Tas Dior Pakai Jet Pribadi, Akun Jubir Kemenkeu dan Bea Cukai Ramai Dicolek
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?