Suara.com - Serangan brutal baru-baru ini terjadi di Provinsi Balochistan, Pakistan yang menyebabkan puluhan orang tewas dibunuh langsung dalam 24 jam.
Surat kabar Pakistan Dawn menyebut ada kurang lebih 50 orang tewas dalam 24 jam terakhir saat serangan teroris di Provinsi Balochistan termasuk 23 penumpang bus dan truk yang ditembak di sepanjang jalan raya.
Mengutip otoritas setempat, melaporkan bahwa serangan dimulai pada Minggu (25/8) malam, menargetkan pos-pos polisi dan kantor penegakan hukum di sejumlah kota provinsi, termasuk Mastung, Kalat, Pasni, dan Suntsar, yang menewaskan setidaknya 14 anggota personel keamanan.
Teroris dilaporkan melakukan ledakan dan serangan granat, serta meledakkan jalur kereta api di dekat Kota Mastung.
Insiden terpisah terjadi pada Senin pagi ketika setidaknya 23 orang tewas di distrik provinsi Musakhail, lapor Dawn, mengutip seorang pejabat.
Selain itu, ada pula orang-orang yang secara paksa diturunkan dari bus, van, dan truk di jalan tol serta ditembak oleh pria bersenjata setelah identifikasi dilakukan.
Kemudian pada hari yang sama, Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), sayap media militer Pakistan, mengatakan bahwa 21 teroris tewas sebagai hasil dari tindakan responsif bersama yang diambil oleh pasukan keamanan dan lembaga penegak hukum negara tersebut.
Tanggung jawab atas serangan di Musakhail kemudian diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan, kelompok yang dilarang di Pakistan.
Kemudian pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan belasungkawa mendalam dari Moskow kepada keluarga para korban dalam serangan tersebut, serta mendoakan "pemulihan yang cepat" bagi mereka yang terluka.
Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Buka Suara Alasan Prancis Tahan CEO Telegram
"Kami sangat sedih mendengar tentang hilangnya puluhan nyawa di Pakistan akibat serangan militan brutal di Provinsi Balochistan pada 25 dan 26 Agustus," kata pejabat tersebut dalam sebuah pernyataan.
Departemen luar negeri Rusia kemudian menegaskan kembali komitmen Moskow untuk memperkuat "kerja sama konstruktif" dengan Islamabad dalam memerangi terorisme baik di tingkat multilateral maupun bilateral. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Megawati Ingatkan Soal Bahaya AI: Buat Saya yang Paling Baik Adalah Otak yang Diberikan Tuhan
-
Cahaya dan Harapan di HLN ke-80: PLN Sambungkan Listrik Gratis bagi Keluarga Prasejahtera di Padang
-
Wapres Gibran Undi Doorprize di Acara Mancing, Ray Rangkuti Ketawa Ngakak: Aku Gak Bisa Lagi Ngomong
-
Pidato di Peringatan KAA ke-70, Megawati: Kemerdekaan Palestina Harus Penuh, Tanpa Tawar-Menawar!
-
Update Banjir Jakarta: Dua RT Ini Masih Tergenang, Belasan Wilayah Sudah Surut Usai Hujan Deras
-
Bobby Nasution Dukung Siswa Sumut Wakili Indonesia di Olimpiade Sains Internasional di Rusia
-
Polres Jakut Geledah Ruko Ompreng MBG! Dalami Dugaan Impor China dan Pemalsuan Label SNI
-
Sambut Program TKA Kemendikdasmen, Begini Kesiapan Pemerintah Daerah
-
Terapkan Rekayasa Lalin di Konser BLACKPINK, Polisi Minta Pengunjung Naik Angkot Cegah Kemacetan!
-
Jelang Konser BLACKPINK: GBK Disisir Tim Jibom, 1.500 Personel Dikerahkan Amankan Konser Spektakuler