Suara.com - Siapa yang tidak kenal Pramono Anung, nama ini sudah tak asing lagi di dunia perpolitikan. Sejak 2015 politisi PDI Perjuangan itu didapuk menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Posisi pria yang karib disapa Pram itu pun tak tergantikan hingga sekarang menjadi orang terdekat Jokowi. Posisi Pramono yang adalah politisi aktif PDI juga tak pernah diutak atik meski kondisi politik antara Istana dan PDIP sedang panas dingin.
Sejak 2015, Pramono hanya melakukan pekerjaan di dalam istana saja, posisinya sampai sekarang tak pernah digeser-geser. Hal ini menandakan sosoknya memang dianggap penting oleh Jokowi.
Sepak terjang Pramono Anung terbilang cukup mulus. Pria yang lahir 61 tahun yang lalu ini berhasil menaiki anak tangga yang membuatnya ada di jabatan Sekretaris Kabinet.
Pramono Anung mengawali karier politikya di tahun 1999 saat dirinya terpilih menjadi anggota DPR Dapil Jawa Timur dari PDI Perjuangan.
Sejak saat itu ia selalu beruntung dan sukses di Pemilu Legislatif berikutnya, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR dari dapil dan partai yang sama pada 2004, 2009 dan 2014.
Ia juga pernah mengemban jabatan Wakil Ketua DPR dari PDI di periode 2009-2014.
Ia pun diangkat sebagai wakil sekretaris PDI pada tahun 2000, lima tahun kemudian pemilik gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran itu didapuk menjadi Sekjen PDI. Posisinya naik satu tingkat.
Dipercaya sebagai sekjen partai, lulusan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta angkatan 1990-1992 itu tak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan diri.
Di balik berjayanya PDI setelah memenangkan Megawati Soekarnoputri, ada sosok Pramono Anung yang turut menggerakkan mesin partai.
Namun siapa sangka Pramono Anung ternyata bukan berasal dari keluarga dengan latar belakang politik. Ia memulai kariernya sebagai pegawai swasta di sejumlah perusahaan besar.
Pram pernah menjadi petinggi di sejumlah perusahaan raksasa dengan jabatan tinggi. Pada 1988-1996 dia tercatat sebagai Direktur PT. Tanito Harum, Jakarta, dalam periode tersebut ia juga menjadi Direktur PT. Vietmindo Energitama, Vietnam.
Lalu pada 1996-1999 ia menjabat sebagai Komisaris PT. Yudhistira Hana Perkasa, di medio yang sama dia juga menjadi Komisaris PT. Mandira (Mandiri Hana Persada) dan Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta.
Saat ini Pramono Anung akan mendaftar di Pilkada Jakarta bersama Rano Karno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan