Suara.com - Nama Moon Jae-in mantan Presiden Korea Selatan baru-baru ini menjadi sorotan lantaran ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus suap, oleh Jaksa di Korea Selatan.
Moon Jae-in dikatakan terbukti bersalah lantaran kasus suap untuk memberikan sebuah jabatan tinggi kepada menantu kali-lakinya (Anaknya).
Dalam pertukaran, pemerintah yang dipimpin Moon diduga mengatur penunjukan seorang politisi kepada jabatan penting, yang berperan dalam pendirian maskapai tempat Seo bekerja. Penyidikan yang dimulai beberapa tahun lalu masih berlangsung.
Menurut laporan dari The Korea Herald dan Straits Times pada 2 September 2024, kasus ini ditangani oleh Divisi Kriminal 3 di Kejaksaan Distrik Jeonju. Status tersangka Moon terungkap melalui surat perintah penggeledahan yang diterbitkan untuk rumah putrinya, Moon Da Hye, yang dilakukan pada 30 Agustus. Saat ini, putri Moon dan suaminya, Seo, telah bercerai.
Berikut ini Profil Moon Jae-in Mantan Presiden Korea Selatan
Moon Jae-in lahir 24 Januari 1953 adalah seorang politikus Korea Selatan yang menjabat sebagai presiden Korea Selatan ke-12 (pemilihan ke-19) dari tahun 2017 hingga 2022.
Sebelum selama masa kepresidenannya, ia menjabat sebagai Sekretaris Senior Urusan Sipil dan Kepala Staf Presiden Roh Moo-hyun, Anggota Majelis Nasional, dan Pemimpin Partai Demokrat Korea.
Lahir dari pengungsi Korea Utara, Moon dibesarkan dalam kemiskinan di kota pelabuhan selatan Busan.
Dia unggul di sekolah dan belajar hukum di Universitas Kyung Hee. Ia menjadi pengacara dan kemudian terlibat dalam aktivisme hak asasi manusia bersama Roh Moo-hyun.
Baca Juga: Polandia Siap Tembak Jatuh Rudal Rusia di Atas Ukraina
Dia dipenjara karena mengorganisir protes terhadap Konstitusi Yushin. Sebagai hasil karyanya di bidang hukum hak asasi manusia, Moon terpilih menjadi manajer kampanye untuk mentor lamanya Roh Moo-hyun dalam keberhasilannya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2002.
Dia bertugas di pemerintahan Roh dalam berbagai kapasitas resmi. Pada tahun 2012, Moon menjadi kandidat Partai Persatuan Demokrat pada pemilihan presiden tahun 2012, di mana ia kalah tipis dari Park Geun-hye yang mana Park dibantu oleh Badan Intelijen Nasional (NIS).
Selama pemilihan presiden tahun 2017, Moon terpilih sebagai presiden sebagai kandidat dari Partai Demokrat Korea setelah pemakzulan Park Geun-hye dan pemecatannya selanjutnya.
Sebagai presiden, Moon mendapat perhatian internasional karena pertemuannya dengan Ketua Korea Utara Kim Jong Un di pertemuan puncak antar-Korea pada bulan April, Mei, dan September 2018, menjadikannya presiden Korea Selatan ketiga yang bertemu dengan rekan mereka dari Korea Utara.
Pada tanggal 30 Juni 2019, ia bertemu dengan Kim dan Donald Trump, presiden Amerika Serikat saat itu, di Zona Demiliterisasi Korea (DMZ).
Moon mendukung Kebijakan Sinar Matahari, reunifikasi Korea secara damai. Mengenai kebijakan ekonomi, ia mendukung reformasi chaebol (konglomerat), telah menaikkan upah minimum lebih dari 16 persen dan menurunkan jam kerja maksimum dalam seminggu dari 68 menjadi 52 jam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta
-
5 Fakta Kasus Narkoba Onad: Dicokok Lagi Santuy Bareng Istri hingga Diduga Sempat Tenggak Ekstasi
-
Masih Pakai Helm, Geger Pemuda Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Ahli Ungkap Ada Faktor Disinformasi dan Manipulasi saat Rumah Sahroni hingga Uya Kuya Dijarah
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
-
Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai