Suara.com - Seiring berkembangnya Islam di dunia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dikenal oleh umat muslim di berbagai negara. Tentu saja, ada alasan kenapa diperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW oleh umat Muslim.
Sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Agama (Kemenag) alasan kenapa Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati adalah sebagai bentuk penghormatan umat Muslim atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melalui peringatan ini, umat Muslim saling menunjukkan rasa syukur dan suka cita atas kelahiran Rasulullah SAW yang sudah mengenalkan agama Islam.
Penasaran, seperti apa sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW? Simak ulasan menarik di bawah ini sampai akhir, ya!
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap
Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-10 silam. Peringatannya dimulai pada era Dinasti Fatimiyah, yaitu sebuah kerajaan yang dahulu berlokasi di antara Afrika Utara (Mesir) dan Timur Tengah.
Menurut Ulin Niam Masruri dalam Riwayah: Jurnal Studi Hadis (2018), orang pertama yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah seorang raja dari Dinasti Fatimiyah yang bernama Raja al-Muiz Li Dinillah. Al-Muliz Li Dinillah ini adalah seorang keturunan langsung Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Fatimah. Masa Pemerintahan Al-Muliz Li Dinillah ini berlangsung di antara abad 341-365 Hijriah atau 952-975 Masehi.
Kemudian, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara meriah pertama kali dilakukan oleh Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin, yang diketahui menggelontorkan dana mencapai 300.000 dinar untuk bersedekah di peringatan Maulid Nabi.
Di sisi lain, para sejarawan menilai bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di era Dinasti Fatimiyah awalnya untuk keperluan legitimasi politik. Hanya saja, peringatan itu sempat dilarang beberapa saat sebelum Dinasti Fatimiyah berakhir. Pelarangan itu dilakukan oleh salah satu pemuka agama di Musta'il Billah yang mengkhawatirkan adanya bid'ah dalam perayaan hari ulang tahun Nabi dan anggota keluarganya.
Lalu setelah Dinasti Fatimiyah berakhir dan digantikan oleh Dinasti Ayyubiyah, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kembali dilaksanakan. Cara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di era Dinasti Ayyubiyah sangat berbeda dengan peringatan dinasti sebelumnya. Dinasti Ayyubiyah memperingati Maulid Nabi dengan cara yang lebih megah dan dalam jangka waktu lama. Menurut Ahmet Ozel dalam Mawlid: Its History and Religious Decision (2002) persiapan kerajaan untuk memperingati Maulid Nabi bahkan berlangsung selama berhari-hari.
Peringatannya dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga para pelancong. Salah satu tradisi yang dilakukan saat Maulid Nabi oleh Dinasti Ayyubiyah itu adalah membuka rumah tempat kelahiran Nabi untuk umum. Hingga pada akhirnya banyak peziarah dari seluruh negeri yang datang berkunjung ke rumah kelahiran Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Tradisi inilah yang kemudian diturunkan hingga ke dinasti-dinasti selanjutnya selama ratusan tahun. Tradisi ini juga diturunkan kepada kaum cendikiawan yang datang dari seluruh dunia ke Timur Tengah untuk belajar.
Baca Juga: Inilah Terjemahan Selamat Datang Bulan Maulid Dalam Bahasa Arab
Lalu seiring dengan menyebarnya agama Islam di seluruh dunia, tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW semakin beragam dan tetap meriah. Di Indonesia, Maulid Nabi dimulai di wilayah Jawa di mana hal ini berkat ajaran para Wali Songo yang ingin menyebarkan Islam melalui seni dan budaya pada abad ke-14. Salah satu peringatan Maulid Nabi tertua di Indonesia dilaksanakan oleh Keraton Solo dan Yogyakarta, bernama sekaten yang diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-15.
Peringatan sekaten ini berasal dari bahasa Arab "syahadatain" yang artinya sebuah kalimat mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif