Suara.com - Selama Tahun 2023, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan adanya 59 kasus penculikan dan perdagangan anak. Berdasarkan data yang dimiliki KPAI, mayoritas kasus yang dilaporkan melibatkan adopsi ilegal.
Modus operandi para pelaku sering kali mencakup pembentukan yayasan palsu yang berfungsi sebagai kedok untuk aktivitas ilegal mereka.
Mereka memanfaatkan kelemahan dan kerentanan kelompok tertentu, seperti ibu hamil yang ditinggal oleh pasangan, perempuan yang hamil di luar nikah, dan pekerja migran yang pulang dalam kondisi hamil serta menghadapi kekerasan seksual dari majikan.
"Kelompok ini sering kali terjebak dalam situasi yang sangat sulit, seperti kekerasan domestik atau kesulitan ekonomi. Pelaku memanfaatkan kondisi mereka dengan menawarkan solusi palsu melalui iklan di media sosial," ungkap Ketua KPAI Ai Maryati Solihah seperti dilansir Antara, Rabu (4/9/2024).
Lantaran itu, Ai Maryati Solihah menggandeng kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengatasi sindikat perdagangan manusia yang semakin canggih.
Perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial menjadi alat baru bagi sindikat dalam melakukan aksi mereka. Sebelumnya, informasi mengenai praktik ilegal ini tersebar dari mulut ke mulut.
Kini, iklan penjualan anak dapat ditemukan dengan mudah di platform seperti Facebook. KPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kemenkominfo untuk melacak dan menutup jaringan-jaringan ilegal ini.
Polres Metro Depok baru-baru ini membongkar salah satu sindikat besar dalam kasus ini. Berdasarkan laporan masyarakat tentang aktivitas mencurigakan di Beji, Kota Depok, Unit PPA Satreskrim Polres Metro Depok berhasil mengungkap dan menangkap delapan tersangka.
Sindikat ini menggunakan Facebook untuk mencari ibu yang ingin menjual bayinya dengan iming-iming uang hingga Rp15 juta per bayi. Bayi-bayi tersebut kemudian direncanakan untuk dijual lagi di Bali dengan harga yang bisa mencapai Rp45 juta.
Baca Juga: Ramai Perempuan di Medan Diduga Lakukan Penculikan Anak: Gemes Pengen Nonjok Aja Mukanya
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, menjelaskan bahwa sindikat ini cukup terorganisir dan menggunakan promosi yang sangat efektif di media sosial.
"Kami menemukan dua bayi yang akan dijual, satu bayi laki-laki dan satu bayi perempuan. Rencananya, bayi-bayi ini akan dibawa ke Bali untuk dijual lebih lanjut," katanya.
Kasus ini merupakan pengingat pentingnya kewaspadaan dan upaya kolektif dalam melawan praktik penculikan dan perdagangan anak. KPAI dan aparat penegak hukum berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dan memanfaatkan teknologi untuk melindungi anak-anak dari ancaman yang semakin kompleks ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina