Suara.com - Pimpinan Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus mengunjungi terowongan silaturahim yang menghubungkan dua tempat ibadah, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (5/9/2024). Dalam kunjungannya, Paus didampingi oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.
Pantauan Suara.com, Paus tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.06 WIB bersama rombongan. Sambil menyapa para tamu undangan, Paus langsung menuju tempat penandatanganan prasasti terowongan silaturahim.
Sebelum melakukan penandatanganan, Paus menyampaikan kekagumannya dengan terowongan ini. Jalur penghubung ini dianggapnya sebagai sarana dialog dan perjumpaan lintas agama.
"Saudara saudari yang terkasih, saya mengucapkan selamat kepada saudara sekalian, karena tujuan terowongan silaturahmi ini ialah untuk menjadi tempat dialog dan perjumpaan," ujar Paus.
Paus mengatakan, biasanya terowongan dikenal gelap dan membuat orang takut. Namun, terowongan silaturahim ini berbeda karena menerangi yang melintasinya.
"Ketika kita berpikir tentang sebuah terowongan, demgan mudah kita membayangkan lorong yang gelap, dan terutama ketika kita sendirian kita membuat kita takut," ucapnya.
"Namun di sini berbeda. Sebab semuanya terang," lanjutnya.
Paus menyebut yang membuat terowongan ini terang adalah ikatan antar agama dan toleransi keberagaman. Setiap umat beragama disebutnya memang harus memelihara kerukunan serta saling memberi dukungan.
"Anda semua adalah terang yang menyinari terowongan ini dengan persahabatan anda, dengan kerukunan yang anda pelihara, dengan dukungan yang anda berikan kepada satu sama lain, dan dengan melakukan perjalanan bersama-sama yang menuntun anda para akhirnya menuju terang yang sempurna," jelasnya.
Baca Juga: Apa Beda Paus, Kardinal, Uskup, Imam, dan Diakon? Berikut Perbedaan Warna Jubah Pemuka Agama Katolik
Sementara, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyebut terowongan ini memang dibangun sebagai simbol persatuan. Ia pun berharap dengan adanya terowongan ini, maka bisa membangun rasa kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
"Di dalam trowongan ini ada pemandangan yang sangat indah, yang melambangkan simbol silaturahim, kerja sama yang sangat bagus antara umat bergama, dan trowongan ini bisa digunakan untuk meeting antar umat beragama," pungkasnya.
Setelah menyampaikan sambutan, Paus dan Nasaruddin Umar menandatangani prasasti terowongan silaturahim itu. Kemudian, keduanya sempat melihat bagian dalam terowongan.
Berita Terkait
-
Jokowi Ikut Pakai Innova Zenix Berpelat RI 1, Begini Kata Istana
-
FPI Cs Protes Azan Magrib Di TV Diganti Running Text Saat Misa Akbar Paus Fransiskus: Jangan Diikuti
-
Apa Beda Paus, Kardinal, Uskup, Imam, dan Diakon? Berikut Perbedaan Warna Jubah Pemuka Agama Katolik
-
LIVE STREAMING: Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja
-
Gubernur Ahmad Luthfi Apresiasi TNI Atas Kontribusinya dalam Menjaga Ketahanan Pangan
-
Sutriah Bersyukur Jadi Peserta JKN: Manfaatnya Besar Sekali