Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi yang menyebutkan bahwa pemerintah menggunakan vaksin eksperimental untuk mencegah penyebaran penyakit Mpox atau cacar monyet.
Akun Twitter bercentang biru @TedInvestigasi mengunggah gambar yang diambil dari Sindonews.com mengenai tiga calon vaksin cacar monyet RI yaitu Imvamune, LC16M8, dan ACAM 2000. @TedInvestigasi menyatakan bahwa ketiga vaksin tersebut merupakan vaksin eksperimental yang direncanakan pemerintah, sama seperti vaksin COVID-19 ketika pertama kali diluncurkan. Pengguna Twitter tersebut juga menghimbau masyarakat untuk menolak ketiga vaksin ini. Cuitan dan gambar yang diunggah pada 15 Agustus ini telah disukai 248 orang, dibagikan dan dikutip ulang hampir 250 kali, serta telah dilihat 14,000 kali.
Narasinya sebagai berikut:
“Bersiaplah untuk omong kosong vaksin berikutnya, rezim sudah menyiapkan vaksin eksperimental, sama seperti dulu Covid, untuk penyakit LGBT Cacar Monyet / Monkeypox.
Satu kata: TOLAK!!!."
Lantas benarkah narasi tersebut?
Penjelasan
Setelah dilakukan penelusuran oleh tim AFP, informasi tersebut menyesatkan. WHO pernah membahas mengenai kandungan ketiga vaksin tersebut (Imvamune, LC16M8, dan ACAM 2000) dan mempublikasikan dokumen resminya pada 23 Agustus 2024. Pada dokumen tersebut dijelaskan bahwa ketiga vaksin tersebut memang dikembangkan untuk mencegah cacar, sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus variola.
Penyakit menular Monkeypox sendiri, menurut dokumen resmi yang diterbitkan Pemerintah Kanada, disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV), yang berhubungan dengan virus vaccinia, cacar sapi, dan virus variola. Penjelasan tersebut dipublikasikan oleh pemerintah Kanada dalam rangka memberikan panduan sementara penggunaan vaksin Invamune dalam konteks imunisasi rutin.
Sementara itu, vaksin LC16M8 juga telah dibahas oleh WHO di dokumennya yang berjudul “LC16m8 Attenuated Smallpox Vaccine”. Vaksin ini pada awalnya diteliti oleh Smallpox Vaccines Research Group (SVRG) di Jepang untuk mengidentifikasi vaksin cacar yang lebih aman digunakan dalam imunisasi rutin warga Jepang. Vakisn ini kemudian dinyatakan aman dan telah banyak digunakan di Jepang.
Baca Juga: Cek Fakta: Partai Perubahan Besutan Anies Baswedan Buka Pendaftaran
Lebih lanjut, vaksin ACAM 2000 juga telah dinyatakan aman oleh WHO sejak Desember 2015. Pada dokumen WHO yang berjudul “Safety of smallpox vaccines” dijelaskan bahwa ACAM 2000 merupakan vaksin cacar virus vaccinia hidup, serta direkomendasikan bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi tertular penyakit cacar.
Selain itu, ketiga vaksin tersebut telah digunakan beberapa tahun terakhir di negara-negara seperti Denmark, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @TedInvestigasi merupakan konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Lautan Warga Jakarta Hadiri Pembentukan Partai Anies Baswedan
-
Cek Fakta: Breaking News, Terbongkar Jejak Digital, Gibran Gagal Dilantik
-
Cek Fakta: Pertalite Dihapus 1 September, Prestasi Bahlil Jadi Menteri ESDM
-
Cek Fakta: Karier Nadiem Makarim dalam Bahaya
-
Cek Fakta: Partai Perubahan Besutan Anies Baswedan Buka Pendaftaran
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Sebelum Insiden Penembakan 5 Petani Bengkulu, Warga Sering Diintimidasi Buntut Konflik Agraria
-
Kalibata Mencekam Semalaman, Ini Awal Mula Kerusuhan Tewaskan 2 Matel Gegara Motor Kredit
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun