Suara.com - Para kepala suku Maori di Selandia Baru melantik Nga Wai hono i te po Paki, seorang ratu berusia 27 tahun, sebagai raja baru mereka dalam upacara tradisional di Pulau Utara pada Kamis. Pilihan ini mengejutkan banyak pihak, namun dipuji sebagai lambang perubahan dan harapan baru bagi masyarakat Pribumi.
Nga Wai, putri bungsu Raja Tuheitia Pootatau Te Wherowhero VII yang meninggal pekan lalu setelah operasi jantung, menggantikan posisi ayahnya.
Pemilihan ini di luar dugaan karena tradisi Maori biasanya mewariskan kepemimpinan kepada anak tertua, yang umumnya laki-laki. Namun, para kepala suku memilih Nga Wai, menandakan pergeseran dalam kepemimpinan.
Upacara pelantikan dipenuhi simbolisme yang mendalam, dengan ribuan orang menyaksikan Nga Wai menaiki singgasana kayu tinggi. Ia diiringi oleh para pria bertelanjang dada dan bertato yang membawa senjata seremonial, bernyanyi, berteriak, dan bersorak-sorai.
Mengenakan jubah, karangan bunga, dan kalung tulang ikan paus, ia duduk di samping peti jenazah ayahnya, menandai prosesi pemakaman yang penuh penghormatan.
Meskipun peran raja Maori bersifat seremonial, posisi ini sangat penting secara budaya dan politis, sebagai simbol identitas dan kekerabatan suku.
Penunjukan Ratu Nga Wai dilihat sebagai respons terhadap kebutuhan akan kepemimpinan yang lebih muda, terutama di tengah tantangan sosial dan lingkungan modern seperti perubahan iklim dan modifikasi genetik.
Menurut penasihat budaya Maori, Karaitiana Taiuru, pelantikan ini adalah langkah maju bagi masyarakat Maori.
"Dunia Maori telah lama mendambakan kepemimpinan yang lebih muda untuk membimbing kita di dunia baru," kata Taiuru, menyoroti tantangan yang dihadapi masyarakat Pribumi.
Baca Juga: Raffi Ahmad Janji Berkeliling Desa di Serang, Ternyata Ini Tujuannya
Nga Wai menjadi ratu Maori kedua dalam sejarah, mengikuti jejak neneknya, Ratu Te Arikinui Dame Te Atairangikaahu.
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Janji Berkeliling Desa di Serang, Ternyata Ini Tujuannya
-
Atraksi Uya Kuya Bawa Perubahan di Pilkada Serang, Elektabilitas Zakiyah-Najib Meroket?
-
Beruntungnya Azizah Salsha, Dihujat Senegara tapi Punya Satu Sahabat Paling Tulus di Sisinya
-
Istri Yandri Susanto Optimistis Menang Lawan Trah Ratu Atut Chosiah
-
Profil Ghifari Al Chusaeri Wardana, Putra Airin Rachmi Diany Punya Rekam Jejak Mentereng
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram