Suara.com - Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin umat Katolik Sedunia menlontarkan ucapan menggelitik saat hadir di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta Rabi (4/9). Di hadapan sejumlah rohaniwan rohaniwati Katolik, Paus menyentil kebiasaan orang yang suka mengeruk kekayaan demi kepentingan pribadi.
Dalam cuplikan yang diunggah akun Twitter @colmflynnire, Paus Fransiskus mengeluarkan candaan bahwa godaan soal uang atau harta akan selalu ada. Ia mengibaratkannya dengan setan di dalam saku.
"Setan selalu ada di dalam saku kita," ujar Paus Fransiskus dalam bahas Latin dan ditranslasi oloeh penerjemah.
Mendengar itu, para rohaniwan lantas memperlihatkan respons yang cukup kompak. Terdengar tawa memecah keheningan di dalam bangunan gereja Katedral.
Akun X tersebut lantas menyoroti respons hadirin ketika Paus Fransiskus melontarkan humor setan dalam saku dan mengaitkannya dengan korupsi di Indonesia.
"Saya suka reaksi dari hadirin! Di negara yang mana korupsi dalam pemerintahan merupakan masalah besar, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa 'setan selalu ada di dalam saku kita.' Paus tampaknya paham dengan hal itu. #PopeinIndonesia" tulis akun tersebut.
Sebelum melontarkan kalimat menggelitik tersebut, Paus Fransiskus terlebih dahulu bercerita mengenai seseorang di negara asalnya, Argentina. Orang tersebut diceritakan selalu berusaha menumpuk kekayaan demi kepentinagn pribadi.
Paus Fransiskus menilai tindakan itu tidak baik dalam kehidupan manusia. Ia kemudian menyebut bahwa kemajuan di dunia tak bisa didapat dengan mengeruk kekayaan karena tindakan itu justru bisa memecah belah.
Belarasa di antara umat manusia, menurut Paus Fransiskus sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan-persoalan.
Baca Juga: Doa untuk Pejabat di Misa Akbar Bersama Paus: Bimbinglah Mereka Supaya Memperjuangkan Kebaikan
Untuk diketahui, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia sebagai pembuka agenda Kunjungan Apostolik di kawasan Asia-Pasifik.
Pada hari ini, Jumat (6/9), Paus akan meninggalkan Indonesia dan menuju ke Papua Nugini sebelum nantinya mengunjungi dua negara lain yaitu Timor Leste dan Singapura.
Berita Terkait
-
Bikin Merinding, Puluhan Ribu Lilin Menyala Serentak di GBK Senayan Usai Misa Suci: Dijamin Tak Timbulkan Kebakaran
-
Gegara Rocky Gerung Keceplosan, Warganet Desak KPK Periksa Gibran Rakabuming Raka
-
Harvey Moeis Bisa Buat Negara Rugi Rp 300 Triliun, Bagaimana Perhitungannya?
-
Adu Kreasi dalam Misa Suci Bersama Papa Francesco di GBK: Inilah Keberagaman Indonesia!
-
Doa untuk Pejabat di Misa Akbar Bersama Paus: Bimbinglah Mereka Supaya Memperjuangkan Kebaikan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton