Suara.com - Inteletual NU, Ulil Abshar Abdalla, membahas mengenai polemik akun Kaskus Fufufafa yang dikaitkan dengan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Gus Ulil, sapaan akrabnya, orang-orang yang memunculkan isu Fufufafa dan Mulyono adalah orang-orang yang tetap ingin mempertahankan polarisasi supaya tetap ada kubu satu melawan kubu yang lain.
"Terus terang saya menengarai bahwa ini bagian dari upaya pihak yang kalah dalam pemilu kemarin untuk terus menerus memperpanjang permusuhan," ujar dia dikutip dari Youtube Cokro TV.
Hal ini kata Ulil, merupakan bagian dari gejala politik pascapilpres sejak 2014 yang berlangsung sampai sekarang, yaitu pihak yang kalah tidak terima dan ingin memperpanjang perseteruan dengan cara memunculkan isu-isu tertentu.
Ia melihat kasus Fufufafa mirip dengan perseteruan Sunni-Syiah di mana sejarah diungkit-ungkit diadu-adu dibangkitkan kembali untuk memobilisasi sentimen, memobilisasi distrust yang dalam kasus Fufufafa terhadap Gibran.
"Makanya obat terhadap cara berpolitik ini dalam sejarah Islam, itu adalah politik kaum Sunni," tutur lulusan Universitas Harvard ini.
Kaum Sunni ujar Ulil, dari dulu teorinya berpolitik itu semua sahabat Kanjeng Nabi SAW itu semua baik terlepas adanya kekurangan dalam diri mereka. Tapi lanjutnya, orang Sunni tidak mau membongkar masa lalu sahabat Nabi SAW karena itu sudah selesai dan harus dikubur.
Menurutnya, ini berbeda dengan era saat ini di mana masyarakat dituntut track record tapi ada ketidakjelasan antara track record atau shaming.
"Politik Sunni dulu karena ulama Sunni itu ulama realis, mereka menganggap bahwa sejarah masa lalu bisa dipolitisir, bisa di-doxxing. Men-doxxing masa lalu untuk shaming tokoh-tokoh tertentu sekarang bagian politisasi sejarah. Dulu motif agama sekarang diulang kembali dalam bentuk yang disekulerisasi," ucapnya.
Baca Juga: Polemik Akun Fufufafa: Fakta Kabur yang Menciptakan Kebingungan Publik
Ia mengatakan, politik Sunni itu jalan moderat tidak mau terjebak dalam sejarah, tidak mau men-doxxing sejarah.
"Pak Jokowi itu politiknya Sunni banget itu. Ketika mengajak Prabowo masuk kekuasaan untuk melupakan masa lalu yang nasty politics. Prabowo mengajak Gibran itu untuk menghindari atau melupakan nasty politics juga. Nah ini orang-orang malah justru ingin membangkitkan kembali nasty politics dengan men-doxxing," ucap Ulil.
Kalau masing-masing membongkar sejarah, menurutnya persoalan nggak akan selesai. Kasus Fufufafa ini kata dia, adalah salah satu perkembangan penggunaan kebebasan yang perlu dikritik di era media sosial seperti sekarang ini.
Berita Terkait
-
Polemik Akun Fufufafa: Fakta Kabur yang Menciptakan Kebingungan Publik
-
Kemungkinan yang Terjadi Versi Rocky Gerung Bila Polemik Fufufafa Tak Selesai: Ketegangan Psikologis Prabowo...
-
Bikin Heboh Usai Ngaku Satu Lift dengan Gibran-Selvi, Ini Sederet Postingan Flexing Yuanikarina saat Konser Bruno Mars
-
Ini 2 Bintang Film Dewasa yang Disukai Fufufafa, Netizen Temukan El Chudai Anyar
-
Pantas Ditiru Gibran? Jokowi Juga Ngaku Lebih Banyak Baca Komik daripada Buku Politik: dari Remaja...
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka