Suara.com - Staf Khusus (Stafsus) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid bernama Arif Rahman melaporkan aksi penggerudukan dan pengeroyokan yang terjadi di Lantai 3 Menara Kadin, Setiabudi, Jakarta Selatan. Aksi itu disebutnya dilakukan sekelompok massa.
Arif Rahman mengatakan, pelaporan itu dilakukan di Polda Metro Jaya, pada Selasa (17/9/2024). Laporan teregister dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dengan nama terlapor Umar Kei dan Taufan Eko Nugroho yang merupakan menantu dari konglomerat Aburizal Bakrie atau adik ipar dari Anindya Bakrie.
Menurut Arif, dirinya melaporkan dua orang itu lantaran dirinya telah menjadi korban penganiayaan atas pemukulan kepadanya.
Arif menuturkan, peristiwa ini bermula ketika dirinya ditugaskan oleh Arsjad Rasjid untuk mengecek kantor. Namun saat datang ke sana sudah ada segerombolan massa yang berjumlah 50-100 orang.
“Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei, salah satunya,” kata Arif saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2024).
Saat itu, lanjut Arif, Umar Kei sedang membrifing pihak keamanan gedung. Kemudian, Arif mencoba menelpon Taufan yang merupakan pihak dari Anindya Bakrie, yang menjadi Ketua Umum Kadin hasil Munaslub.
“Akhirnya kita bergeser dari aula yang tempat kami berkumpul 50 orang itu ke tempat rapat meeting. Jadi, di situ kita bicara, kita menyampaikan dan Pak Umar Kei juga terlibat di situ,” beber Arif.
Arif juga mengaku, saat itu dirinya membicarakan keberpihakannya masing-masing. Arif menyebut jika dirinya berada di pihak Arsjad, sementara Taufan berada di pihak Anin.
“Kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Jadi, kami merasa, kami berhak di sini, dan di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa menyewa dengan pengelola gedung,” katanya.
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Kadin Indonesia, Ketuanya dari Masa ke Masa Hingga Kisruh Arsjad vs Anindya
“Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid', saya bilang kayak gitu. 'Jadi, kalau nantu Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar', saya bilang kayak gitu. Jadi, saat ini Keppres di siapa? Masih Pak Arsjad bung Taufan'. Berarti kan saya bisa berkantor,” tambahnya.
Saat itu, Arif dan Taufan masih berbicara baik-baik. Namun saat itu, Umar Kei selalu memotong pembicaraan mereka. Arif menekankan, jika hal ini merupakan masalah internal.
Menganggap Umar Kei bukan bagian dari keluarga besar Kadin Indonesia. Arif kemudian memintanya untuk meninggalkan Menara Kadin. Atas ucapan Arif, Umar Kei menjadi marah.
“Beliau marah. Berdiri mengambil minuman kaleng langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis,” katanya.
Sampai di situ, anak buah Umar Kei juga melakukan pemukulan. Pukulannya mendarat di kepala dan membuat kepala Arif menjadi memar.
“Saya agak marah saya bangun ternyata anak buah Pak Umar ada di sebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu. Dipukul kepala, kemarin memar di atas kepala saya,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Sejarah Terbentuknya Kadin Indonesia, Ketuanya dari Masa ke Masa Hingga Kisruh Arsjad vs Anindya
-
Ikut ke Kubu Arsjad Rasjid daripada Anindya Bakrie? Kadin Bogor: Kami Tak Mengenal Dualisme
-
Jadi Kuasa Hukum Kadin Versi Arsjad Rasjid, Hamdan Zoelva: Kepemimpinan Hasil Munaslub Tak Sah
-
Kantor Arsjad Rasjid di Menara Kadin Sempat Diduduki Massa Usai Munaslub, Polisi: Semua Sudah Diselesaikan
-
Silsilah Keluarga Anindya Bakrie: Keturunan Konglomerat, Hartanya Tak Habis Tujuh Turunan?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar