Suara.com - Cerita warga India yang memilih menetap di luar negeri daripada pulang ke negaranya sendiri baru-baru ini viral di media sosial.
Bahkan banyak orang India memilih menetap di luar negeri didorong oleh janji peluang karir yang lebih baik dan stabilitas keuangan.
Negara Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Singapura adalah beberapa negara tujuan wisata paling populer yang menawarkan surga bagi orang India yang mencari pertumbuhan profesional dan kesuksesan finansial.
Pendidikan juga menjadi faktor penting, dimana pelajar India berbondong-bondong ke universitas asing untuk mendapatkan kursus khusus dan peluang penelitian.
Namun, banyak orang India yang sering menghadapi masalah penyesuaian budaya, kerinduan terhadap kampung halaman, dan perpisahan dari keluarga dan teman.
Meskipun ada yang memilih untuk kembali, ada pula yang memutuskan menjadikan negara angkatnya sebagai rumah permanen.
Baru-baru ini, seorang pengguna Reddit yang tinggal di Inggris menanyakan kepada rekan-rekan NRI alasan mereka tidak kembali ke India.
"Kami telah melihat rangkaian pesan di mana orang-orang menguraikan apa yang mereka rindukan dari India ketika tinggal di luar negeri - kenyamanan, bantuan rumah, keluarga, festival, biaya hidup yang lebih murah, dan banyak lagi. Sebagian besar hal ini benar. Jadi bagi mereka yang sudah menetap di luar negeri – apa yang menghalangi Anda untuk kembali?," tulis postingan tersebut, dilansir dari NDTV.
Pengguna tersebut kemudian menjelaskan alasannya tidak kembali ke India. Dia menyebutkan infrastruktur yang baik, keseimbangan kehidupan kerja, masyarakat bebas penilaian, dan tingkat kejahatan yang rendah sebagai alasannya untuk menetap di Inggris.
Baca Juga: Bukan Jet Pribadi, Jubir Sebut Kaesang Dan Erina Pulang Dari AS Naik Pesawat Komersil
Pertanyaan tersebut telah memicu beragam tanggapan, dengan beberapa pengguna mengakui bahwa satu-satunya motivasi mereka untuk tinggal di luar negeri adalah demi keuntungan finansial.
Beberapa NRI berbicara tentang infrastruktur yang unggul di negara-negara yang mengadopsi mereka, menyoroti permasalahan di India seperti transportasi umum yang tidak memadai, kondisi jalan yang buruk, dan utilitas yang tidak dapat diandalkan.
Yang lain menunjuk pada kurangnya rasa kewarganegaraan di kalangan orang India, dan membandingkannya dengan perilaku orang asing yang lebih perhatian dan taat hukum.
Seorang pengguna menulis "Udara Bersih, Air, Makanan. Lebih sedikit korupsi. Meskipun kita membayar pajak, hal itu bermanfaat bagi kehidupan kita. Penduduk yang mempunyai rasa kewarganegaraan. Pemerintahan yang bekerja. Budaya kerja yang lebih baik. Standar hidup yang lebih tinggi. Orang tidak ikut campur dalam kehidupan orang lain.”
Yang lain berkomentar, "Saya kira ada banyak alasan mengapa orang tidak ingin kembali, termasuk polusi, infrastruktur, keseimbangan kehidupan kerja, dan pengembalian pajak. Keluarga adalah alasan penting mengapa banyak orang kembali.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!