Suara.com - Kaesang Pangarep akhirnya mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengklarifikasi jet pribadi yang digunakannya bersama sang istri, Erina Gudono ke Amerika Serikat.
Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo mengatakan, putra bungsu Presiden Jokowi itu datang ke KPK untuk konsultasi dan klarifikasi.
Dia menuturkan kedatangan Kaesang tersebut sebagai warga negara yang taat hukum. Francine juga menyebutkan jika Ketua Umum PSI itu sempat diminta mengisi formulir gratifikasi.
"Di mana di dalam formulir tersebut wajib mencantumkan jabatan dan lembaga negara. Lah sedangkan Mas Kaesang ini sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Mas Kaesang ini bukan pejabat negara, bukan penyelenggara negara. Sehingga Mas Kaesang di formulir tersebut menulis sebagai warga negara Indonesia. Dan lalu ditambahkan oleh KPK diarahkan untuk diberikan dalam kurung anak dari penyelenggara negara," katanya dikutip dari melalui sebuah video yang diunggah ulang akun X milik Sigit Widodo pada Kamis (19/9/2024).
Pengamat politik Ubedilah Badrun menyoroti status Kaesang Pangarep yang bukan penyelenggara negara. Sebab, menurutnya, bagaimanapun keluarga presiden mendapat fasilitas dari negara.
"Publik berhak tahu, karena anak presiden dapat fasilitas negara juga," katanya dilansir dari kanal YouTube Abraham Samad.
Dia lantas menyentil orang-orang yang menyatakan jika Kaesang bukan pejabat publik.
"Orang bilang itu kan anak presiden dia bukan pejabat negara. Ini publik juga perlu tahu, kemarin kKaesang datang ke PSI di kawal Paspampres. Itu fasilitas negara," kata Ubedilah lagi.
Sosok Ubedilah Badrun
Baca Juga: Awalnya Dicurigai Fedi Nuril, Jubir Kaesang Disebut Bikin Wawancara Fiktif: Cebokan Lo Gak Berhasil
Ubedilah Badrun merupakan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dia dikenal sebagai dikenal sebagai akademisi, analis sosial politik, dan aktivis.
Pria yang akrab disapa Ubed tersebut lahir di Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 15 Maret 1972.
Tidak banyak yang mengulas detail mengenai pendidikannya. Namun dia diketahui pernah menempuh di beberapa perguruan tinggi, antara lain Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995), STF Driyarkara Jakarta dalam program Extension Course (1995-1997), dan menyelesaikan S1 di FPIPS IKIP Jakarta (sekarang UNJ) pada tahun 1998.
Dia mendapatkan gelar magisternya di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil Program Pascasarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Selain sebagai akademisi, Ubedilah juga dikenal seorang aktivis. Dia termasuk pendiri FKSMJ 1996.
Sebelum menjadi dosen, Ubedilah pernah mengajar di Labschool Jakarta dari tahun 1997 hingga 2002. Kemudian ke Jakarta menjadi wakil kepala sekolah di Tokyo Indonesian School (SRIT) sembari mempelajari budaya dan politik Jepang hingga akhir tahun 2006.
Berita Terkait
-
Awalnya Dicurigai Fedi Nuril, Jubir Kaesang Disebut Bikin Wawancara Fiktif: Cebokan Lo Gak Berhasil
-
Terima Kasih Erina Gudono! Koran Kampus Pennsylvania Naik Pamor Sampai Dapat Retweet Belasan Ribu
-
Klaim Biaya Penumpang Pesawat Jet Rp90 Juta Cuma Taksiran Kaesang, Pengacara: Hanya Angka Self-Assessment
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf