Suara.com - Kasus pembunuhan anak berusia 5 tahun yang ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit lakban di Pantai Cihara Lebak, Cilegon, disebut sebagai wujud krisis moral tengah terjadi di masyarakat.
Psikolog forensik Meity Arianty menyebutkan, nyawa manusia seolah tidak dianggap berharga sehingga membuat seseorang tega lakukan pembunuhan.
Menurut Meity, hal itu termasuk juga dampak dari kemiskinan yang menjerat masyarakat. Sehingga, ketika dalam keadaan terdesak, seperti ditagih utang, seseorang berani lakukan hal nekat apa pun.
"Saat ini di masyarakat kita mengalami krisis moral, nyawa manusia tidak berharga sebab tingkat kemiskinan semakin tinggi. Pemerintah gagal menyejahterakan rakyatnya dan pejabat hidup hewah dari hasil korupsi uang pajak kita dan keadilan sangat sulit diperoleh," kata Meity kepada Suara.com saat dihubungi Selasa (24/9/2024).
Hal lain yang juga membuat seseorang berani lakukan tindakan melawan hukum, menurut Meity, akibat penegakan hukum sendiri yang masih lemah.
"Hukuman yang tidak membuat efek jera mengakibatkan masyarakat lebih mudah melakukan kejahatan," ujarnya.
Cara berpikir seperti itu sebenarnya menunjukan adanya sisi gelap dalam individu. Apabila dibiarkan terus menerus akan berkembang dan memengaruhi tindakannya.
Meity menyampaikan, sisi gelap itu mendorong individu jadi tidak mampu berpikir jernih, hilangnya rasa harapan, rasa berharga dalam diri dan hanya peduli terhadap diri sendiri.
"Membuat seseorang memunculkan sisi egoisnya dan hewani untuk bertahan hidup hingga tega membunuh, mengambil nyawa orang lain," imbuhnya.
Untuk memerbaiki cara berpikir serta tingkah laku dari individu tersebut, Meity menyarankan perlunya ada lingkungan yang positif dengan dukungan dari keluarga, pasangan, hingga teman dekat. Dukungan postifi tersebut bisa jadi penangkal seseorang dalam menghadapi masalah dengan tindakan buruk.
"Kegagalan pemerintah menyejahterakan dan menerapkan hukuman yang memberikan efek jera membuat masyarakat lebih mudah melakukan kejahatan. Tingginya kriminal dan kejahatan merajalela di masyarakat karena kegagalan pemerintah," pungkasnya.
Tangkap 5 Tersangka
Kasus penculikan sadis ini terungkap setelah polisi menyelidiki penemuan jenazah Aqila dalam kondisi wajah terlilit lakban di tepi Pantai Cihara Lebak, Kamis (19/9/2024) lalu.
Sebelum ditemukan tewas di Pantai Cihara Lebak, bocah Aqil sempat dikabarkan hilang sejak Selasa (17/9/2024) siang.
Kelima tersangka yang ditangkap terdiri dari tiga wanita dan dua pria. Mereka adalah Emi Binti Edi, Saenah alias Mamah Fadli, Rahmi alias Bunda Fadil, Ujang Hildan dan Yayan Herianto alias Iyeng.
Berita Terkait
-
Kasus Bocah Tewas Dilakban, Psikolog Ungkap Motif Penculik Sadis Aqila Pilih Bunuh Anak-anak Ketimbang Lunasi Utang
-
Nekat Nyebur Meski Tak Bisa Berenang, Psikolog Forensik Jelaskan Penyebab 7 Remaja yang Tewas di Kali Bekasi
-
Pengakuan Perempuan Pembunuh Bocah Di Banten, Polisi Sampai Geram: Gimana Kalau Anakmu Yang Begitu?
-
Viral Pengakuan Wanita Penculik yang Lakban Wajah Aqila: Ungkap soal Utang hingga Dijanjikan Uang Rp50 Juta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029