Suara.com - Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir kurang dari satu bulan lagi. Meski tidak lagi memiliki jabatan startegis di pemerintahan, tapi 'pengaruh' Jokowi dinilai tidak akan langsung hilang begitu saja.
Pengamat politik dari Universitas Soedirman, Indaru Setyo Nurprojo, berpandangan bahwa Jokowi mungkim saja akan seperti presiden-presiden sebelumnya yang pasca lengser akan jarang tampil di depan publik.
Akan tetapi bedanya, Jokowi dinilai masih punya orang-orang kepercayaan yang bisa tergabung dalam pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Saya pikir seperti presiden yang lainnya, cuma kan tangan-tangan Jokowi akan bergerak, tetap ada di jaringan-jaringan Prabowo," kata Indaru kepada Suara.com, dihubungi Rabu (25/9/2024).
Dia menebak, beberapa menteri dalam kabinet Prabowo nantinya masih termasuk orang-orang yang memiliki jaringan dengan Jokowi. Menurutnya, terkait hal tersebut telah ada kesepakatan antara Jokowi dan Prabowo sendiri.
"Artinya tidak akan lepas. Jaringan-jaringan partai pendukung Prabowo juga sudah banyak yang kemudian punya link dengan Jokowi," imbuhnya.
Seperti Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang langsung jarang terlihat dihadapan publik begitu masa jabatannya berakhir pada 2014 silam, Indaru menilai Jokowi juga akan bersikap yang sama. Hanya saja, bedanya, Jokowi masih memiliki orang-orang kepercayaannya dalam posisi strategis di pemerintahan.
"Kalau zamannya Pak SBY kan selesai, Pak SBY selesai, selesai semuanya gitu. Sementara Jokowi dia tidak perlu muncul, tapi mereka (orang kepercayaannya) itu yang bergerak," katanya.
Diketahui, masa pemerintaha Jokowi akan berakhir pada pertengahan Oktober mendatang. Hal itu juga ditandai dengan pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming pada 20 Oktober 2024.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: Jokowi Presiden Bekas, Beda dengan SBY dan Megawati yang Mantan Presiden
-
Perusahaan Asal China Ini Selamatkan Muka Jokowi dari Nihilnya Investor Asing di IKN
-
Kaesang Pangarep Pakai Rompi 'Putra Mulyono', Diyakini Sedang Gimmick Menarik Simpati
-
Indonesia Kutuk Serangan Israel Di Lebanon, Jokowi Perintahkan Menlu Retno Evakuasi WNI
-
Jokowi ke Calon Kepala Daerah: Kampanye yang Semangat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah