Suara.com - Konflik di Gaza Palestina nampaknya semakin merembet ke Lebanon, hal itu mendapatkan sorotan khusus dari Paus Fransiskus, dia meminta agar penyelesaian damai segera dilakukan.
Paus Fransiskus juga meminta masyarakat internasional untuk melakukan segala upaya demi menghentikan eskalasi mengerikan pasca serangan udara Israel yang menewaskan ratusan korban di Lebanon.
"Saya sedih mendengar berita yang dari Lebanon," kata Paus dalam audiensi umum di Vatikan pada Rabu, sambil menyampaikan harapan "bahwa masyarakat internasional akan melakukan segala upaya untuk menghentikan eskalasi yang mengerikan ini," yang disebutnya "tidak dapat diterima."
Fransiskus menyatakan kedekatan dengan rakyat Lebanon, yang disebutnya telah banyak menderita pada masa lalu.
Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin (23/9) pagi, hingga menewaskan hampir 570 korban dan melukai lebih dari 1.800 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Kelompok Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 korban, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Masyarakat internasional telah memperingatkan Israel atas serangannya ke Lebanon, yang meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
Tokoh Penting Hizbullah Tewas
Serangan udara yang diluncurkan Israel ke wilayah perbatasan Lebanon menyebabkan banyak warga yang tewas.
Baca Juga: Tokoh Penting Hizbullah Tewas
Terbaru, Hizbullah mengumumkan bahwa Ibrahim Qubaisi, tokoh penting kelompok perlawanan itu tewas dalam serangan Israel.
Seperti disampaikan sebelumnya oleh tentara Israel untuk menjadi sasaran serangan udara di distrik Dahiyeh, Beirut.
Hizbullah memastikan pada Selasa (24/9) malam melalui pernyataan di Telegram bahwa Qubaisi telah tewas.
Qubaisi lahir pada 1962 di Lebanon selatan dan dikenal dengan nama Abu Musa.
Sebelumnya, tentara Israel menyatakan bahwa dalam serangan terbaru di Dahiyeh, sebuah kawasan di pinggiran selatan ibu kota Lebanon.
Mereka menargetkan Ibrahim Qubaisi, yang diidentifikasi sebagai tokoh penting dalam sistem rudal Hizbullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa