Suara.com - Ernesto "Che" Guevara dikenal dan dikenang sebagai tokoh revolusioner terkenal asal Argentina. Namanya harum usai meninggal pada 9 Oktober 1967, di Bolivia mengingat perjuangannya yang mengilhami banyak pemikiran.
Kematian Guevara tidak hanya mengakhiri hidup seorang pemimpin revolusioner, tetapi juga menandai berakhirnya era perjuangan yang penuh dengan ketegangan dan harapan bagi banyak orang di penjuru dunia.
Che Guevara lahir pada 14 Juni 1928, di Rosario, Argentina.Ia pernah menepuh pendidikan dokter namun hiatus pada 1951 untuk memulai petualangan di Amerika Latin melewati Argentina, Chili, Peru, Kolombia, dan Venezuela. Ia juga sempat berada di Guatemala, negara yang dinamikanya memengaruhi pemikiran Guevara sebagai seorang Marxis yang berdedikasi.
Guevara kemudian menjadi terkenal karena perannya dalam Revolusi Kuba yang berhasil menggulingkan rezim Fulgencio Batista pada tahun 1959.
Bersama Fidel Castro, Guevara memainkan peran kunci dalam membentuk pemerintahan baru di Kuba dan mengembangkan kebijakan sosial yang menekankan pada kesetaraan dan keadilan. Namun, ia juga memahami bahwa perjuangan revolusioner tidak dapat dibatasi hanya pada satu negara.
Setelah merasa frustrasi dengan arah politik Kuba, Guevara memutuskan untuk berjuang di negara lain untuk menyebarkan revolusi. Pada tahun 1966, ia tiba di Bolivia dengan harapan untuk membangkitkan revolusi di sana.
Guevara mengorganisir kelompok kecil yang beranggotakan para gerilyawan, dengan harapan menginspirasi rakyat Bolivia untuk melawan pemerintah yang didukung Amerika Serikat. sayangnya, misi ini tidak berjalan sesuai rencana.
Terhadap kekuatan militer yang lebih baik dan perang yang tidak terorganisir, Guevara dan pasukannya menghadapi kesulitan besar. Selain itu, dukungan dari rakyat lokal tidak semudah yang diharapkan, dan banyak yang tidak memahami tujuan perjuangan Guevara.
Penangkapan dan Eksekusi
Baca Juga: Hasil Copa America 2024: Amerika Serikat Mudah Bekuk Bolivia Lewat Gol Kilat Christian Pulisic
Setelah berbulan-bulan berperang dalam keadaan jauh dari tempat asalnya, Guevara ditangkap oleh pasukan Bolivia pada 8 Oktober 1967. Penangkapannya didukung oleh CIA, yang telah memberikan pelatihan dan intelijen kepada tentara Bolivia. Keesokan harinya, pada tanggal 9 Oktober, Guevara dieksekusi tanpa pengadilan di sekolah militer La Higuera.
Salah satu momen yang selalu dikenang ialah detik-detik eksekusi yang membawa Guevara pada akhir perjuangannya. Ia menantang eksekutornya untuk segera menjalankan tugas, mengingat orang tersebut sempat meragu.
“Aku tahu kau akan membunuhku.Tembaklah aku, Pengecut! Kau hanya akan membunuh seorang manusia,” katanya dengan tenang.
Selama penangkapannya, Guevara menunjukkan keberanian dan ketenangan yang luar biasa. Ia diyakini mengucapkan kata-kata yang terkenal, "Saya tidak ingin mati. Tetapi jika saya harus mati, saya ingin mati seperti seorang revolusioner."
Kematian Guevara tidak hanya mengakhiri kehidupan seorang revolusioner, tetapi juga mengubahnya menjadi simbol perjuangan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Setelah eksekusi oleh tentara Bolivia, ia dianggap sebagai pahlawan martir oleh generasi kiri di seluruh dunia, dan citranya menjadi ikon radikalisme kiri dan anti-imperialis.
Berita Terkait
-
AI: Ancaman atau Masa Depan? Mengungkap Rahasia Kecerdasan Buatan
-
Uruguay Pesta Gol di Copa America 2024, Bolivia Dibuat Tak Bisa Berkutik!
-
Hasil Copa America 2024: Uruguay Melaju ke Perempat Final Usai Pesta Gol ke Gawang Bolivia
-
Kepemimpinan Christian Pulisic Dipuji Saat AS Kalahkan Bolivia di Copa America 2024
-
Hasil Copa America 2024: Amerika Serikat Mudah Bekuk Bolivia Lewat Gol Kilat Christian Pulisic
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban