- Data BNPB per 10 Desember menunjukkan korban bencana Sumatra mencapai 967 jiwa, 264 hilang, dan ratusan ribu mengungsi.
- Komnas HAM menyoroti angka tersebut sebagai sinyal urgensi kehadiran negara dalam penanganan bencana yang terstruktur.
- Komnas HAM mengapresiasi solidaritas masyarakat sipil meski negara wajib memastikan pemulihan jangka panjang berkeadilan.
Suara.com - Korban jiwa akibat bencana Sumatra telah mencapai 967 orang, data BNPB per Rabu (10/12) sore kemarin. Selain jumlah tersebut, masih ada 264 orang hilang, 5.000-an orang terluka, serta ratusan ribu warga mengungsi.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah menegaskan bahwa rangkaian angka tersebut merupakan harus menjadi sinyal kemanusiaan yang menuntut kehadiran negara secara cepat dan terstruktur.
"Masyarakat tidak boleh terus menjadi korban akibat kelalaian dalam menjaga ekosistem lingkungan sebagai ruang hidup dan kehidupan serta mencegah terjadinya keberulangan," kata Anis dalam keterangannya saat perayaan Hari HAM Sedunia yang digelar Komnas HAM di Aceh, Kamis (11/12/2025).
Munculnya gerakan warga bantu warga dengan penggalangan donasi dari masyarakat sipil, dinilai Anis sebagai bentuk menguatnya solidaritas kemanusian dan kepedulian masyarakat dalam merespon dampak bencana.
Ia mengapresiasi gerakan tersebut karena bisa menjadi modalitas dalam membangun ketangguhan sosial, mengingat keterbatasan pemerintah dalam penanggulangan bencana.
Kendati begitu, Anis juga menegaskan kalau solidaritas publik tidak dapat menggantikan kewajiban negara.
"Pemulihan yang berkeadilan tetap merupakan kewajiban konstitusional yang harus dipenuhi oleh negara secara konsisten dan menyeluruh," tekannya.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan pemulihan jangka panjang yang mencakup perbaikan rumah, akses layanan dasar, dukungan psikososial, pemulihan mata pencaharian, hingga perlindungan kelompok rentan.
Sejak 8–9 Desember 2025, Komnas HAM melakukan pengamatan langsung di wilayah terdampak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta Aceh yang meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, dan sejumlah titik pengungsian lain. Fokus pengamatan diarahkan pada kondisi kelompok rentan dan pemenuhan hak dasar mereka.
Baca Juga: Telkom Akses Gerak Cepat Pulihkan Jaringan Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra
Selain pengamatan lapangan, Komnas HAM menyalurkan dukungan untuk warga, termasuk bagi anak-anak di pengungsian.
Tepat saat Hari HAM Sedunia pada 10 Desember, Komnas HAM juga menggelar donor darah dan doa bersama di kantor perwakilan Aceh dan Sumatera Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dari Pameran Megah ke Balik Jeruji, Mengapa Puluhan Calon Pengantin Bisa Tertipu WO Ayu Puspita?
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Tak Cukup Andalkan Infrastruktur, Pelatihan Evakuasi Penentu Keselamatan di Gedung Bertingkat
-
Respons Dasco Soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Pikirkan Saudara Kita di Sumatera Pulih Dulu
-
Kecelakaan Maut di SDN Kalibaru, Pramono Anung: Perusahaan Harus Tanggung Jawab!
-
Jerit Histeris Pecah di SDN Kalibaru 01! Siswa Diseruduk Mobil saat Upacara
-
Dirut Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut di Kemayoran, Polisi Ungkap Pasal Kelalaian
-
Tragedi Kebakaran Terra Drone, Pengamat Desak Audit Keselamatan Gedung Tanpa Tawar-Menawar
-
Tragedi Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pengamat: Bukti Kegagalan Sistem Keselamatan Gedung
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional