Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama meminta agar warga AS memilih Kamala Harris di Pilpres AS, hal itu diungkapkan pada kampanye pemilu 2024 untuk pertama kalinya.
Presiden kulit hitam itu juga mengungkapkan, pemilu di negara bagian Pennsylvania yang harus dimenangkan, Obama juga mencaci para pemilih laki-laki kulit hitam karena ragu-ragu mendukung Harris dari Partai Demokrat.
Obama melontarkan serangannya kepada Trump dalam rapat umum di Pittsburgh, membandingkan pidato panjang Partai Republik dengan pidato mendiang pemimpin komunis Kuba Fidel Castro dan menyebut miliarder itu tidak berhubungan dengan masyarakat biasa.
Presiden kulit hitam pertama Amerika ini mengakui bahwa "pemilihan ini akan berlangsung ketat" karena banyak pemilih yang masih kesulitan dengan harga yang tinggi.
Namun dia mengatakan kepada hadirin bahwa "apa yang saya tidak mengerti adalah mengapa ada orang yang berpikir bahwa Donald Trump akan mengubah keadaan", dan menambahkan: "Anda pikir Donald Trump pernah mengganti popok?"
Tokoh populer dari Partai Demokrat ini menyebut skema Trump untuk menjual Alkitab sebagai tindakan yang "gila" dan menggunakan kata yang sama untuk menggambarkan teori konspirasi yang dipegang mantan presiden berusia 78 tahun itu.
Ketika massa mencemooh Trump, penggantinya di Gedung Putih, Obama menambahkan: "Jangan mencemooh, pilihlah."
“Kamala siap menerima jabatan ini seperti calon presiden mana pun,” tambahnya.
Tim kampanye Wakil Presiden Harris mengatakan kemunculan Obama, yang pertama dari serangkaian penampilan di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran sebelum pemilu 5 November, dirancang untuk mengajak masyarakat memilih di wilayah penting Pennsylvania.
Baca Juga: Badai Milton Telan 17 Korban Jiwa di Florida, Jutaan Orang Tanpa Listrik!
Obama menargetkan pemilih laki-laki yang mungkin tertarik dengan daya tarik Partai Republik terhadap kejantanan.
“Saya minta maaf tuan-tuan, saya memperhatikan hal ini, terutama pada beberapa orang yang tampaknya menganggap perilaku Trump, penindasan dan merendahkan orang lain, adalah tanda kekuatan,” katanya.
"Dan saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa bukanlah kekuatan yang sebenarnya."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?