Suara.com - Badan amal medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF), yang juga dikenal sebagai Doctors Without Borders, mengumumkan pada hari Senin (14/1) bahwa mereka akan menutup beberapa fasilitas medis di Lebanon akibat peningkatan serangan udara Israel.
"Fasilitas kesehatan di Lebanon terpaksa ditutup karena intensifikasi serangan udara Israel. Tim kami berusaha untuk terus memberikan perawatan, tetapi harus menghentikan beberapa kegiatan di wilayah yang parah terkena dampak," jelas MSF di platform X.
Organisasi yang terdiri dari dokter-dokter dari berbagai negara ini juga menyerukan perlindungan terhadap warga sipil dan personel medis.
Di hari yang sama, MSF mengumumkan bahwa salah satu karyawan mereka di Jalur Gaza telah meninggal dunia.
Karyawan tersebut bergabung dengan MSF sebagai sopir pada Maret 2023. MSF menyebutkan bahwa karyawan yang tewas tersebut belum bertugas sejak awal konflik di Gaza karena dampak dari pertikaian tersebut sangat memengaruhi kegiatan organisasi di Gaza utara.
MSF juga mengecam keras pembunuhan terhadap rekan kerja mereka.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon selatan sambil terus melanjutkan serangan udara.
Meski menghadapi kerugian, Hizbullah tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket ke arah perbatasan.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon telah melebihi 2.300 sejak peningkatan eskalasi tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Klaim Akan Serang Hizbullah Tanpa Ampun di Penjuru Lebanon
Israel beralasan bahwa serangan itu dilakukan dengan tujuan menciptakan kondisi bagi 60.000 warga yang mengungsi dari utara Israel untuk kembali ke rumah.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket saat kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyerang wilayah perbatasan di Israel, di mana anggota Hamas menembaki militer dan warga sipil serta menyandera penduduk.
Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas dalam insiden tersebut. Sebagai respons, pasukan Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan menerapkan blokade total terhadap wilayah tersebut.
Sejak Oktober lalu, jumlah korban jiwa akibat operasi militer Israel di Jalur Gaza telah melebihi 42.200, menurut kementerian kesehatan setempat. (Antara)
Berita Terkait
-
Potret Tenda Pengungsi Palestina Hancur Lebur Usai Diserang Israel
-
Israel Serang Desa Mayoritas Kristen di Lebanon, Butuh Pemeriksaan DNA untuk Identifikasi Puluhan Mayat yang Hancur
-
PM Irlandia Protes Israel soal Pasukan PBB, Raja Yordania Peringatkan Konflik Lebih Luas di Timur Tengah
-
Netanyahu Klaim Akan Serang Hizbullah Tanpa Ampun di Penjuru Lebanon
-
"Wall Street dapat Untung dari Genosida!" Yahudi Amerika Tuntut Keadilan untuk Gaza
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan