Suara.com - Pada Sabtu (19/10), konflik di Timur Tengah kembali memanas ketika militer Israel melaporkan bahwa Hizbullah menembakkan puluhan roket dan beberapa drone ke wilayah utara Israel. Salah satu serangan mematikan ini menewaskan satu orang, sementara sebuah drone dilaporkan diarahkan ke rumah peristirahatan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Meskipun demikian, menurut juru bicara Netanyahu, sang Perdana Menteri tidak berada di lokasi tersebut saat kejadian terjadi, dan tidak ada korban lain di sekitar rumahnya di Caesarea.
Di Gaza, situasi tak kalah genting. Pejabat kesehatan di Jalur Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 11 orang tewas akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Maghazi, serta tujuh korban jiwa lainnya ditemukan di kamp Shati, Gaza City.
Dua pasien di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dilaporkan meninggal dunia akibat krisis listrik dan kekurangan pasokan medis, sementara seorang perawat di Rumah Sakit Kamal Adwan juga menjadi korban serangan.
Eskalasi kekerasan ini tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kematian Yahya Sinwar, pemimpin militan Hamas yang dianggap sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023, tak kunjung membawa harapan untuk meredakan perang yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Sebaliknya, Israel justru terus menggempur Jalur Gaza, termasuk Jabalia, kamp pengungsi terbesar di wilayah tersebut, dengan alasan menghentikan regrouping pejuang Hamas.
Lebanon juga terkena dampak besar dari perang dua front ini. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan dua korban jiwa akibat serangan Israel di dekat kota mayoritas Kristen, Jounieh, yang merupakan serangan pertama di area tersebut sejak konflik meletus.
Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, terus melakukan serangan balik, mengklaim 11 serangan terhadap target militer Israel di perbatasan selatan Lebanon.
Di Israel utara, beberapa roket Hizbullah berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, namun satu roket menghantam sebuah bangunan perumahan, menewaskan satu orang dan melukai sembilan lainnya.
Baca Juga: Akankah Kematian Sinwar Mengakhiri Perang Gaza? Begini Kata Warga Palestina
Sirene serangan udara memaksa penduduk untuk berlindung di tempat yang aman. Ketegangan meningkat di kedua sisi, dengan Israel berjanji akan terus melanjutkan serangan mereka.
Perdamaian tampaknya masih jauh dari kenyataan. Negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza mandek selama berminggu-minggu, meskipun kematian Sinwar sempat memunculkan harapan bagi kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyatakan adanya peluang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Lebanon, tetapi mengakui bahwa mencapai hal serupa di Gaza akan jauh lebih sulit. Sementara itu, korban jiwa terus bertambah di kedua belah pihak, menandai betapa sulitnya menghentikan konflik yang semakin kompleks ini.
Berita Terkait
-
Akankah Kematian Sinwar Mengakhiri Perang Gaza? Begini Kata Warga Palestina
-
PBB Kecam Pembungkaman Protes Pro-Palestina di Negara-Negara Barat
-
Serangan Israel Semakin Intensif di Gaza: Hamas Tidak Akan Lagi Memerintah
-
Dorong Palestina Merdeka, Prabowo: Kami Membela Negara Yang Tertindas di Seluruh Dunia
-
Hizbullah Serang Rumah Perdana Menteri Israel, Netanyahu: Iran Terlibat?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU