Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan jajaran Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, termasuk lima menteri perempuan yang menempati posisi penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024), dengan susunan kabinet yang terdiri dari tujuh menteri koordinator, 41 menteri, dan lima pejabat setingkat menteri.
Kehadiran menteri perempuan di kabinet ini diharapkan membawa angin segar dalam pengambilan kebijakan yang lebih inklusif. Sri Mulyani kembali dipercaya mengisi posisi Menteri Keuangan yang akan menambah daftar panjang kontribusinya dalam sektor ekonomi Indonesia.
Jumlah menteri perempuan di era Prabowo ini terbilang lebih sedikit ketimbang era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menempatkan sembilan menteri perempuan dan itu menjadikan Jokowi sebagai presiden dengan jumlah menteri perempuan terbanyak dibandingkan presiden-presiden RI sebelumnya.
Berikut lima menteri perempuan di Kabinet Merah Putih:
1. Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, ia menjabat posisi yang sama di era Presiden Joko Widodo. Sri Mulyani adalah salah satu ekonom terbaik Indonesia, yang juga pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
2. Arifatul Choiri Fauzi
Arifatul Choiri Fauzi ditunjuk sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menggantikan I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Arifatul merupakan Sekretaris Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama dan aktif di Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI).
3. Widiyanti Putri
Widiyanti Putri terpilih menjadi Menteri Pariwisata, menggantikan Sandiaga Uno. Widiyanti adalah seorang pengusaha sukses yang mendirikan PT Teladan Resources dan saat ini menjabat sebagai COO perusahaan tersebut.
4. Meutya Hafid
Meutya Hafid terpilih menjadi Menteri Komunikasi dan Digital. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI dan dikenal sebagai mantan jurnalis yang pernah disandera di Irak pada 2005. Meutya juga memperjuangkan keterwakilan perempuan di parlemen.
5. Rini Widyantini
Rini Widyantini dilantik menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), menggantikan Abdullah Azwar Anas. Kariernya di pemerintahan dimulai sejak 1997, dan ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana di Kementerian PANRB.
Berita Terkait
-
IHSG Cetak 22 Rekor Sepanjang 2025, 1 Kali Era Sri Mulyani dan 21 Kali Era Menkeu Purbaya
-
Purbaya Ungkap Alasan Sebenarnya Ekonomi Indonesia Tertahan di Awal Tahun
-
Sebut 'Salah Urus', Purbaya Bongkar Ekonomi 2025 Alami Perlambatan Hingga 8 Bulan
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Prabowo Kumpulkan Jajaran di Hambalang, Bahas Penertiban Kawasan Hutan dan Pertambangan Ilegal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu