Suara.com - Israel mengusulkan usulan gencatan senjata terbatas di Jalur Gaza dengan beberapa syarat yang diungkapkan langsung Kepala Otorita Israel Benjamin Netanyahu.
Menurutnya, Israel mengusulkan gencatan senjata terbatas tidak mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, menurut laporan media lokal pada Senin, (21/10/2024).
Korporasi Penyiaran Publik Israel (KAN) melaporkan bahwa usulan tersebut mencakup gencatan senjata sementara sebagai imbalan atas pembebasan beberapa tahanan Israel yang berada di Gaza.
KAN menambahkan bahwa Kepala Otorita Israel Benjamin Netanyahu, telah mengutus Ronen Bar, kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet), ke Kairo untuk membahas usulan tersebut dengan pejabat Mesir.
Situs berita Israel, Walla, mengatakan bahwa Bar telah menyampaikan proposal (usulan) kepada rapat kabinet yang diterima oleh Hassan Mahmoud Rashad, kepala Badan Intelijen Umum Mesir (GIS), untuk memulai pembicaraan gencatan senjata.
Walla juga mencatat bahwa tawaran baru dari Mesir itu mencakup garis besar dari kesepakatan kecil dengan kelompok Hamas, di mana beberapa tahanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas gencatan senjata yang berlangsung beberapa hari.
Kendati demikian, pihak Mesir dan Hamas belum mengomentari laporan media Israel tersebut.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal, terutama karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hamas pada Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Baca Juga: Hizbullah Luncurkan Roket ke Wilayah Palestina yang Diduduki Israel, 15 Tentara Terluka
Lebih dari 42.600 orang telah tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak, dan 99.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Perang Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!