Suara.com - Badai tropis yang dikenal dengan nama Kristine telah menyebabkan banjir dan tanah longsor yang meluas di pulau utama Luzon, Filipina. Akibat badai, sekolah dan kantor pemerintah terpaksa tutup selama dua hari berturut-turut, kecuali untuk layanan yang mendesak dalam penanganan bencana.
Badai dengan kecepatan angin mencapai 95 km/jam dan hembusan angin hingga 160 km/jam ini telah menewaskan banyak orang, sebagian besar di daerah Bicol yang parah terdampak dan provinsi Quezon di sekitarnya. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, menurut pernyataan polisi dan pejabat provinsi.
Banjir yang melanda membuat ribuan penduduk terjebak dalam air, dan operasi penyelamatan dilakukan oleh aparat pemerintah di daerah Bicol tengah. Air banjir bahkan mencapai ketinggian atap rumah-rumah bungalown.
“Kami tidak bisa menyelamatkan semuanya sekaligus karena jumlahnya sangat banyak, dan kami memerlukan tambahan perahu motor,” ungkap Brigadir Jenderal Andre Dizon, kepala kepolisian regional, dalam konferensi pers seperti dikutip suara melalui sky news, Kamis.
Tim penyelamat bekerja keras mencari cara untuk mendistribusikan makanan dan air kepada mereka yang terjebak tetapi belum bisa dievakuasi.
"Kami akan terus berupaya menolong warga yang terisolasi," tambahnya.
Sementara itu, lebih dari 1.500 petugas kepolisian dikerahkan untuk melakukan tugas mitigasi bencana di lapangan.
Kondisi cuaca yang buruk menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan, dengan hujan deras dan angin kencang yang masih melanda wilayah tersebut. Dalam keadaan darurat ini, lebih dari dua juta orang dilaporkan terkena dampak bencana, termasuk 75.400 warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan kini berlindung di tempat yang lebih aman.
Di kota Guinobatan, provinsi Albay, aliran lumpur vulkanik dari Gunung Mayon juga terlihat, menambah kerumitan situasi. Beberapa kendaraan terperangkap dan terkubur di bawah lumpur tebal akibat hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Trami.
Baca Juga: Jadi Korban Badai Helene, Gitaris Cannibal Corpse Kehilangan 90 Persen Harta Benda
"Kondisi ini sangat sulit, tetapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu semua orang yang membutuhkan," kata seorang relawan yang terlibat dalam operasi bantuan.
Dengan rata-rata 20 badai tropis setiap tahun, Filipina merupakan negara yang sering menghadapi tantangan bencana alam, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan. Masyarakat Filipina kini berdoa agar cuaca segera membaik dan upaya penyelamatan dapat dilakukan lebih efektif.
Pemerintah Filipina dan berbagai lembaga kemanusiaan terus berkoordinasi dalam penanganan bencana ini, berharap dapat memberikan bantuan yang diperlukan bagi mereka yang terdampak, serta meminimalkan risiko kerugian lebih lanjut. Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait.
Tag
Berita Terkait
-
Jadi Korban Badai Helene, Gitaris Cannibal Corpse Kehilangan 90 Persen Harta Benda
-
Ngeri! Setengah Juta Warga Indonesia Jadi Operator Judi Online di Filipina, Semua Korban TPPO?
-
Kualifikasi AFC U-17: Di Luar Prediksi, Tim Lumbung Gol ASEAN Ikat 2 Kemenangan Beruntun!
-
Tangisan Nelayan Manila: Reklamasi Teluk Pangkas Hasil Laut hingga 80%
-
Badai Milton Telan 17 Korban Jiwa di Florida, Jutaan Orang Tanpa Listrik!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis