Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT., mengatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bukan menjadi tanggungjawab dokter. Menurutnya, hal tersebut menjadi tugas negara untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat.
"Negara yang harus kemudian memberikan tanggung jawab, memberikan sebuah equity, di dalam masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan, mendapatkan akses, mendapatkan kemudahan," kata dokter Adib dalam acara ulangtahun PB IDI ke-74 di kantor PB IDI pusat, Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Sementara itu, dokter sebagai bagian dari profesi tenaga kesehatan, dikatakan dokter Adib, menjadi pihak yang difasilitasi oleh negara untuk bisa memberikan hasil pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Jadi kalau sekarang ada banyak kritikan terhadap pelayanan kesehatan, bukan salahnya para dokter. Tapi karena memang ada fasilitas yang memang masih kurang dari negara," kritiknya.
Dokter spesialis ortopedi itu mengakui bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih bermasalah dalam ketersediaan sarana dan prasarana. Selain itu juga masalah aspek pembiayaan kesehatan.
Dokter Adib menyebut bahwa biaya kesehatan di Indonesia masih terlalu tinggi, bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand maupun beberapa negara lain di ASEAN.
Faktor lainnya juga berkaitan dengan distribusi dokter yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Adib menyatakan bahwa dokter saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.
"Tanggung jawab siapa? Ya tentunya tanggung jawab kita semua, termasuk juga tanggung jawab negara," tegasnya.
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025, Ketua IDI Ingatkan Manfaatnya Baru Terlihat Jangka Panjang
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
Prabowo Tak Ubah Posisi Menkes dan Wamenkes, PB IDI Bilang Begini
-
Pernah Ribut Gegara Terapi Cuci Otak, Apa Reaksi IDI usai Dokter Terawan Jabat Penasihat Khusus Prabowo?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!