Suara.com - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (26/10) mengutuk serangan Israel terhadap daerah permukiman di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.
“Serangan brutal oleh tentara pendudukan teroris di Beit Lahia, merupakan salah satu bentuk paling mengerikan dari genosida dan pengusiran paksa di era modern,” demikian pernyataan Hamas.
“Mereka terus melanjutkan pembantaian terhadap rakyat kami di Gaza utara, sementara dunia tidak mengambil tindakan apapun untuk menghentikannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Hamas juga menuduh “Washington dan ibu kota-kota yang bersekongkol bertanggung jawab atas pembantaian dan pemusnahan yang terus terjadi di Gaza utara.”
Serangan udara pada Sabtu malam dilaporkan menewaskan dan melukai sejumlah warga Palestina, menurut laporan setempat.
Al-Aqsa TV melaporkan bahwa tentara Israel melakukan pembantaian baru di Beit Lahia, menewaskan dan melukai puluhan warga Palestina, meskipun tidak ada angka pasti mengenai jumlah korban.
Serangan tersebut dilaporkan mengenai lima rumah di dekat bundaran barat kota, menghancurkan area yang dihuni oleh banyak orang yang sebelumnya mengungsi.
Selama lebih dari setahun serangan besar-besaran di Gaza, tentara Israel sering menargetkan rumah sakit, tempat ibadah, dan sekolah yang menampung pengungsi, yang merupakan fasilitas sipil yang dilindungi oleh hukum perang.
Kantor Media Gaza melaporkan bahwa lebih dari 820 warga Palestina telah tewas selama 22 hari serangan militer Israel di Gaza utara, yang oleh pejabat setempat dianggap sebagai kampanye genosida dan pembersihan etnis.
Baca Juga: Serangan Israel Berhasil Ditangkal, Iran 'Kami Berhak Membela Diri'
Israeli terus melancarkan serangan dan menghancurkan Gaza, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata segera, sejak serangan lintas batas oleh Hamas setahun lalu.
Hampir 43.000 orang telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 100.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Israel menghadapi tuntutan kasus genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakan yang diambil di Gaza.
Berita Terkait
-
Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Perbatasan Lebanon
-
Iran Kecam Serangan Israel di Teheran, Sebut Langgar Hukum Internasional dan Piagam PBB
-
Respon Serangan Israel, Ini Kata Iran
-
Serangan Israel Berhasil Ditangkal, Iran 'Kami Berhak Membela Diri'
-
Kutuk Serangan Israel ke Iran, Kemlu RI Sebut Pengabaian Hukum Internasional
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?