Suara.com - Dalam perkembangan terbaru konflik Ukraina, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan kekhawatiran bahwa kehadiran pasukan Korea Utara di garis depan Ukraina dapat memperburuk situasi, yang telah mengancam stabilitas keamanan di Eropa dan Indo-Pasifik. Hal ini disampaikan dalam percakapan telepon antara Trudeau dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Rabu lalu.
Yoon menegaskan bahwa percepatan penempatan tentara Korea Utara ke dalam konflik Ukraina jauh lebih cepat dari perkiraan awal.
"Situasi ini berpotensi menciptakan ketegangan besar dan mengancam keamanan global," ujarnya.
Bersamaan dengan pernyataan Yoon, laporan terbaru dari Pentagon mengungkapkan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara telah tiba di wilayah timur Rusia untuk pelatihan militer, meningkat tajam dari estimasi sebelumnya yang hanya 3.000 personel. Tentara ini disebut-sebut bergerak menuju wilayah Kursk, perbatasan Rusia yang juga menjadi titik krusial setelah insiden serangan besar Ukraina pada Agustus lalu.
Amerika Serikat sendiri telah memastikan kehadiran beberapa tentara Korea Utara di Kursk, di mana wilayah ini diketahui menjadi area strategis dengan ratusan kilometer persegi yang masih dikuasai oleh pasukan Ukraina. Pentagon memperingatkan bahwa ribuan tentara tambahan Korea Utara sedang dalam perjalanan untuk memperkuat pertahanan di area tersebut.
Trudeau juga menyarankan pentingnya meningkatkan kerja sama keamanan antara Kanada dan Korea Selatan untuk merespons perkembangan ini.
"Keamanan di Eropa dan Indo-Pasifik terancam. Kita perlu memperkuat kolaborasi dalam menghadapi ancaman yang berkembang ini," ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini tidak menyangkal keterlibatan pasukan Korea Utara dalam konflik tersebut. Putin berpegang teguh pada perjanjian kemitraan yang ia tanda tangani dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada Juni lalu, menyebutkan bahwa itu merupakan urusan internal Rusia dalam menindaklanjuti kerja sama bilateral mereka.
Di tengah situasi ini, pejabat Korea Selatan juga mengekspresikan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin menyediakan dukungan tertentu bagi Korea Utara sebagai imbalan atas kontribusi militernya. Keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina semakin memperumit lanskap geopolitik yang sudah tegang, memaksa berbagai negara untuk mempertimbangkan kembali strategi mereka dalam menjaga stabilitas kawasan.
Baca Juga: Korea Utara Kirim 10.000 Militer Untuk Bantu Rusia, Pentagon: Mereka Sudah Mendekati Ukraina
Perkembangan ini menjadi sorotan internasional, karena semakin banyak pihak yang memantau langkah-langkah strategis yang diambil Rusia, Korea Utara, dan sekutu lainnya dalam memperluas pengaruh di tengah perang yang kian intens.
Berita Terkait
-
Korea Utara Kirim 10.000 Militer Untuk Bantu Rusia, Pentagon: Mereka Sudah Mendekati Ukraina
-
Yoon Suk Yeol: Aliansi Militer Rusia-Korut Ancam Keamanan Dunia!
-
Tragedi Parfum Mematikan: Wanita Ini Tewas Terpapar Racun Saraf Novichok Bekas Serangan Agen Ganda
-
Ini Alasan 1.500 Warga Korea akan Dukung Langsung Timnas Indonesia Habisi Jepang di GBK!
-
AS Ancam Iran! Siap Bertindak Jika Serangan ke Israel Berlanjut
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!