Suara.com - Selama setahun terakhir, kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, dan Israel terlibat dalam baku tembak di samping konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Namun, beberapa minggu terakhir telah terjadi peningkatan permusuhan yang signifikan. Penembakan hebat dan pertempuran artileri yang terus-menerus telah sangat mengganggu fasilitas medis di wilayah tersebut.
Menurut The New York Times, lebih dari 10.000 pasien kanker masih memerlukan bantuan segera, meskipun lebih dari 4.000 pasien telah meninggalkan Gaza untuk perawatan medis sejak dimulainya konflik.
Saat menjalani terapi di Yordania, pasien berjuang dengan emosi bersalah dan rindu kampung halaman. Mohammed, seorang pasien yang didiagnosis limfoma Hodgkin pada Januari 2023, pergi bersama ibunya, Maha, yang bersikeras membawa serta keluarganya.
Di Pusat Kanker Raja Hussein di Amman, jumlah pasien dari Gaza telah meningkat secara signifikan. Pasien tinggal di sebuah hotel di dekatnya, yang menumbuhkan rasa kebersamaan.
Namun, ketidakpastian membayangi masa depan mereka karena banyak yang takut kembali ke Gaza yang hancur.
Hussam Shehadeh, pasien lain, merenungkan perpisahannya dengan keluarganya di Gaza, mengungkapkan kekhawatiran tentang keselamatan mereka dan kesehatannya sendiri.
Demikian pula, Mohammed Abdel Hadi yang berusia 13 tahun menghadapi tantangan emosional setelah meninggalkan keluarganya. Ia mengunci diri di kamarnya hingga telepon dari ibunya membujuknya untuk melanjutkan pengobatan.
Saat pasien menghadapi penyakit mereka dan trauma konflik, banyak yang berharap untuk kembali ke Gaza setelah perang berakhir, menurut laporan NYT.
Baca Juga: Israel Kepung Pengungsi Gaza, Sekolah-sekolah hingga Rumah Sakit Indonesia Terancam
Berita Terkait
-
Israel Hujani Rumah Sakit dengan Serangan, Pasokan Medis PBB di Gaza Ludes
-
"Perang Terbuka Israel Melawan PBB", Palestina Ungkap Agresi di Gaza: Situasi Ini Sangat Buruk
-
Israel Bentuk Divisi Militer Baru di Perbatasan Yordania, Kesepakatan Damai 1994 Terancam?
-
Buldoser Israel Hancurkan Kantor PBB, Pengungsi Palestina Kehilangan Layanan Vital
-
Israel Kepung Pengungsi Gaza, Sekolah-sekolah hingga Rumah Sakit Indonesia Terancam
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan